BANJARNEGARA. (31/05). “Bagi saya dulu sampah adalah masalah, barang yang tak berguna apalagi manfaat, namun sekarang sangat berarti apalagi bisa jadi uang,” ungkap Neni Fitriyah, warga dusun Sidomulyo Desa Prigi.
Ungkapan tersebut merupakan salah satu luapan ekspresi warga yang dari hari ke hari, keberadaan Bank Sampah Sekar Wangi mulai dirasakan warga. Hal itu tentunya tidak lepas dari usaha keras para pengurus Bank Sampah Sekar Wangi bersama kelompok Sekar Wangi mengajak anggota dan warga untuk mau memilah sampah dan mengubahnya menjadi rupiah.
Dengan didampingi oleh Relawan Inspirasi RZ disetiap kegiatan dan pertemuan, para pengurus sangat bersemangat untuk memajukan Bank Sampah Sekar Wangi.
Menurut ketua Bank Sampah Sekar Wangi, Bu Lisyanti, saat ini adalah penguatan pemahaman dan sosialisasi ke anggota dan warga, selanjutnya juga perlu perluasan kesadaran pengelolaan sampah dengan menggandeng instansi atau lembaga yang ada di Desa Prigi. Hal ini memang penting disebabkan perlunya sinergi dengan berbagai eleman atau lembaga yang ada di Desa Prigi.***
Newsroom/Rico Ayatul
Banjarnegara
BANJARNEGARA. (31/5). “Waste used to a big problem for me, it was useless for me, but now it becomes useful and valuable,” Neni Fitriyah, a resident of Sidomulyo, Prigi Village, said.
The statement above is one of happy expressions uttered by the residents of Sidomulyo toward the establishment of waste bank in their village.
Waste Bank program is a program that is focused on civilizing clean and healthy lifestyle. Through this program, local people or members of waste bank will be invited to sort waste into several categories namely organic, inorganic, residue, and sell the valuable for earning additional income.
In addition, they are also will be trained to produce valuable product by recycling waste. “Thanks to RZ that has established a waste bank program in our village. Alhamdulillah, now there are more people who join and deposite their valuabe waste well here,” Lisyanti, the chairwoman of Sekar Wangi Waste Bank, said. ***
Newsroom/Rico Ayatul
Banjarnegara