PALEMBANG. “Semakin berkembangya zaman, semakin banyak pula penemuan-penemuan dan ilmu baru. Hal ini menuntut para fasilitator RZ untuk berinovasi dengan mencari ilmu dan membuka ruang dengan siapapun untuk belajatr dan bisa diambil manfaatnya,” tutur Wahyudi, ICD Fasilitator Palembang.
Diwilayah binaannya, Wahyudi berupaya mengolah sampah basah ataupun sampah kering melalui program Bank Sampah yang diberi nama “Bank Sampah Prabumulih”. Atas aktifitasnya tersebut, Wahyudi banyak didatangi oleh para pegiat lingkungan untuk melakukan study banding ke Bank Sampah Prabumulih yang sudah beberapa kali mendapatkan penghargaan dari Walikota Prabumulih.
“Ilmu yang didapat dari setiap kunjungan ataupun pelatihan akan diterapkan diseluruh wilayah Binaan RZ cabang Palembang melalui program Kampung Berseri dengan melibatkan masyarakat setempat dan remaja masjid lingkungan sekitar,” tutup Wahyudi (17/06).***
Newsroom/Yosef
Palembang
PALEMBANG. “Along with the development of science, there are also more discoveries and new science. It requires us to be more creative and create innovations for society,” Wahyudi, ICD Facilitator, said.
Therefore, Wahyudi and RZ initiated to invite local people to manage organic and inorganic waste through waste bank program. The program aims to solve environmental issues caused by waste. It invites people to concern toward environment especially on waste because waste is people’s responsibility.
The Waste Bank Community named Prabumulih Waste Bank. It has achieved some awards from Prabumulih Local Government because it has contributed and supported Prabumulih to obtain Adipura Cup Award 2014. ***
Newsroom/Yosef
Palembang
