[:ID]BANK SAMPAH “KUTE MANDIRI” KAMPANYEKAN GERAKAN PEDULI LINGKUNGAN[:en]BANK SAMPAH "KUTE MANDIRI" CAMPAIGN ENVIRONMENTAL CARE MOVEMENT[:]

oleh | Jan 2, 2018 | News

[:ID]KARANGANYAR. Bank Sampah “Kute Mandiri” mulai melakukan pengepulan sampah dari warga setelah diresmikan operasionalnya pada bulan Oktober 2017. Kegiatan pengepulan dan penimbangan sampah dilakukan oleh Karang Taruna Kute Abadi di Desa Blorong, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Selasa (01/01).

Jadwal pengumpulan saat Minggu (24/12) lalu, Bank Sampah “Kute Mandiri” mendapatkan nasabah besar yaitu mini market daerah Ngadiluwih yang mengirimkan sampah bekas berupa botol dan kardus. Pengurus Bank Sampah “Kute Mandiri” beranggotakan dari Karang Taruna dan Ibu-ibu PKK.

Pengumpulan sampah dilakukan setiap hari Minggu pekan ke 1 dan 3 setiap bulannya. Member bank sampah berasal dari Dusun Kutukan Wetan dan Dusun Bendorejo. “Bendirinya Bank Sampah sebagai kampanye gerakan peduli lingkungan. Selain menggelorakan kampanye tersebut, Bank Sampah menjadi alternative menambah penghasilan warga. Seperti slogan Kute Mandiri yaitu Merubah Sampah Menjadi Pundi-Pundi Rupiah,” ungkap Ihwan Mujahid, Fasilitator Pemberdayaan Rumah Zakat.

Khoirul Mujahi, ST, selaku Pemilik Mini Market memberikan apresiasi kepada fasilitator Rumah Zakat atas pendampingan serta inisasi program Bank Sampah. “Sangat mengapresiasi kinerja Pak Ihwan fasilitator Rumah Zakat. Beliau dapat membuka wawasan masyarakat terkait pengembangan desa menjadi maju, lestasi dan mandiri,” katanya.

 

Newsroom/ Yadi Mulyadi
Karanganyar

 [:en]KARANGANYAR. Bank Sampah “Kute Mandiri” began to collect garbage from the residents after its operation was inaugurated in October 2017. The garbage collection and weighing activity was conducted by Karang Taruna Kute Abadi in Blorong Village, Jumantono Sub-district, Karanganyar Regency, Central Java Province. Tuesday (01/01).

Schedule of collection on Sunday (24/12), Bank Sampah “Kute Mandiri” get a large customer that is mini market Ngadiluwih sends waste in the form of bottles and cardboard. Bank Sampah management “Kute Mandiri” consists of Karang Taruna and Family welfare development.

Garbage collection is done every Sunday week 1 and 3 every month. Member of garbage bank comes from Kutukan Wetan hamlet and Bendorejo hamlet. “The destruction of the Bank Sampah as a campaign of environmental care movement. In addition to sparking the campaign, Bank Sampah became an alternative to increase the income of residents. Like the slogan Kute Mandiri is Changing Waste into money,” said Ihwan Mujahid, Facilitator Empowerment of Rumah Zakat.

Khoirul Mujahi, ST, as the Mini Market Owner, gives appreciation to the Facilitator of Rumah Zakat for the assistance and inclusion of the Garbage Bank program. “Very appreciate the performance of Mr. Ihwan the facilitator of Rumah Zakat. He can open the community insight into the development of villages into advanced, independent and independent, “he said.

 

Newsroom / Yadi Mulyadi
Karanganyar

 [:]