[:ID]
TEGAL. Rumah Zakat melalui Fasilitator Desa Berdaya di Desa Ujungrusi, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal melalui musyawarah bersama PKK gabungan RT 01, RW 01 sampai RT 06, RW 01 menghasilkan kesepakatan Program Lingkungan yaitu Bank Sampah yang diberi nama Bank Sampah Kebrajan Sejahtera, Sabtu (16/9) di Desa Ujungsari.
Hasbi Iskandar, Fasilitator Desa Berdaya Rumah Zakat sebagai penanggungjawab program ini menjelaskan, “Masih banyak ditemukan masyarakat terutama di desa ujungrusi yang belum sadar untuk memilah sampah. Hal ini yang kemudian menjadi permasalahan di lingkungan seperti lingkungan yang kumuh, sampah tidak memiliki nilai ekonomis,” jelasnya.
Nama Bank Sampah Kebrajan Sejahtera sendiri di ambil dari kata Kebrajan, tempat bank sampah berdiri dan kata Sejahtera adalah harapan sejahtera pengurus, nasabah dan masyarakat desa ujungrusi agar bank sampah ini dapat mensejahterakan nasabahnya.
Dalam musyawarah ini juga sudah terbentuk pengurus Kebrajan Bank Sampah Sejahtera. Kemudian untuk pembagian hasilnya yaitu 30 % untuk pengurus dan 70 % untuk nasabah. Setiap RT sudah dibentuk kader untuk menggerakan warga di RT yang menjadi nasabah bank sampah.
Harapan kedepannya kesadaran masyarakat memilah sampah semakin meningkat. Terutama di Desa Ujungrusi, sekaligus ikut serta juga dalam melestarikan lingkungan.
Newsroom/Kuna
Tegal
[:en]TEGAL. Rumah Zakat through the Empowered Village Facilitator in Ujungrusi Village, Adiwerna Subdistrict, Tegal through a joint consultation with PKK mothers of RT 01, RW 01 to RT 06, RW 01 resulted in an Environmental Program agreement, namely Waste Bank, The Waste Bank Kebrajan Sejahtera, Saturday (16 / 9) in Ujungsari Village.
Hasbi Iskandar, Empowered Village Facilitator of Rumah Zakat as the person in charge of this program explained, “There are still many communities, especially in the unconscious villages, to sort the garbage, which then becomes a problem in the environment such as slum environment, waste has no economic value” he explained.
The name of Kebrajan Sejahtera Waste Bank is taken from Kebrajan, where the waste bank stands and the word Sejahtera is the prosperous hope of the board, the customer and the village community of endrusi so that this waste bank can prosper its customers.
In this deliberation has also formed the Board of Kebrajan Bank Sampah Sejahtera. Then for the division of the result is 30% for the board and 70% for the customer. Every RT has been formed cadres to mobilize residents in each RT who become customers of the waste bank.
The expectations in the future, public awareness of sorting waste will be increasing. Especially in the village of Ujungrusi, as well as participate also in preserving the environment.
Newsroom / Kuna
Tegal[:]
