JAMBI. Berawal dari kecitaan ibu-ibu binaan RZ di lingkungan Koto Tangah terhadap tanaman terbentuklah Bank Sampah Berkah ICD Koto Tangah. “Kami kesulitan mendapatkan pupuk kompos jadi salah satu caranya ya membuat pupuk sendiri,” ungkap Suarni, Ketua Kelompok Bank Sampah Berkah, (12/02).
Walaupun masih tergolong muda tapi semangat para pengurus Bank Sampah Berkah ini luar biasa. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya sosialisasi secara berkala terkait bank sampah di setiap kesempatan pertemuan warga. Karenanya wargapun semakin yakin dengan adanya bank sampah Berkah, lingkungan mereka yang terkenal dengan Tempat Pembuangan Akhir sampah (TPA) ini akan semakin baik, asri, dan ramah lingkungan.
Sampai sekarang gerakan pilah sampah dari ibu-ibu rumah tangga Koto Tangah ini juga bisa menghemat biaya iuran sampah setiap bulannya. Meskipun kelompok bank sampah Berkah ini belum bisa memberikan kontribusi yang besar dari segi materI, tapi mereka mempunyaI cara yang unik dalam berbagi.
Di akhir Ramadhan, kelompok ini sudah bisa membagi-bagikan paket lebaran berupa minyak goreng, gula dan telur pada setiap pengepul sampah langganan mereka dari hasil penjualan sampah mereka. “Setidaknya berbagi dalam kesulitan itu tidak akan mengurangi jatah rezki kita,” tutur Suarni.***