PONTIANAK. Satgas Pamtas Yonif 123 / Batalyon Rajawali gelar Bakti Negeri di wilayah Perbatasan Malaysia. Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari dari tanggal 14 hingga 16 Mei 2013 di tiga titik lokasi yang berada di desa yang jauh dari akses pelayanan kesehatan dan tentunya berdekatan dengan wilayah perbatasan NKRI khususnya di wilayah Kapubaten Bengkayang.
Bakti Negeri di Lintas Batas Menuju Indonesia Sejahtera begitulah bunyi tema kegiatan yang di gelar di wilayah pelosok perbatasan antar negara Indonesia dan Malaysia. Bakti sosial ini terlaksana berkat kerjasama Rumah Zakat dengan Pamtas Yonif 123 / Batalyon Rajawali, Fakultas Kedokteran UNTAN serta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Kalbar, dan PT. Kalbe.
Untuk daerah Bengkayang ini kegiatan di fokuskan di tiga titik yaitu: di Desa Preges Kecamatan Seluas, Desa Sekidah Kecamatan Jagoi Babang, dan Dusun Jagoi Sejaroh, Kecamatan Jagoi Babang. Tim Medis Rumah Zakat beserta tim ekspedisi Rajawali, dan juga dokter umum dari Fakultas Kedokteran UNTAN ini bergerak kelokasi baksos dengan di pimpin langsung oleh Kapten CKM dr Victorio CHt.
Rangkaian kegiatan Baksos Untuk Negeri ini berupa aksi Siaga Sehat. Layanan yang diberikan berupa: Pemeriksaan Kesehatan Gratis (cek gula dara, asam urat dan kolesterol), Pengobatan Umum (siaga sehat), Sirkumsisi (sunatan massal), bedah minor serta Pembagian 500 vitamin untuk anak sekolah di wilayah ini.
Kegiatan berlangsung dari pukul 08.30 WIB hingga selesai, dengan jumlah tim medis sebanyak 7 orang personil dari Satgas Pamtas Yonif 123 / Rajawali, 2 Orang dokter umum lulusan Fakultas Kedokteran UNTAN, dan 2 orang tim medis dari Rumah Zakat Kalimantan Barat.
Tim bergerak kelokasi yang jarak tempuhnya jauh dari base camp. Di support 3 kendaraan yaitu mobil ambulance Rumah Zakat, Ambulance TNI dan Mobil Dinas TNI untuk sampai ke lokasi yang jalannya rusak serta terjal.
Dengan sinergi yang baik ini diharapkan kedepannya banyak masyarakat khususnya di daerah perbatasan yang merasakan pelayanan kesehatan yang di berikan dari berbagai instansi maupun lembaga sosial baik dari pemerintahan maupun sektor swasta. Sehingga masyarakat di wilayah ini merasa lebih diperhatikan dan tetap cinta tanah air Indonesia, meskipun berdomisili di wilayah yang dekat dengan perbatasan Negara Malaysia.***
Newsroom/Tri Apriyanto
Pontianak