Yogyakarta_Ibu Parjilah adalah salah satu member binaan pemberdayaan ekonomi Rumah Zakat. Perjalanan hidupnya sejak menikah adalah menjadi buruh serabutan. Suaminya adalah buruh cor alumunium dengan penghasilan yang masih kurang untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Akhirnya dengan sedikit pengetahuan, tahun 2015 mencoba produksi jajanan pasar yang dititipkan ke warung-warung.
Belum lama mencoba merintis usaha jajan pasar, namun ujian melanda sang suami dengan yang terkena sakit jantung sehingga tidak bisa bekerja, sehingga untuk sementara usahanya terhenti karena harus fokus merawat suaminya. Dengan segala keterbatasan fisik sang suami yang sudah tidak bisa kerja berat, akhirnya Bu Parjilah dan suami memutuskan ingin memulai usaha lagi.
Masuk menjadi member binaan Rumah Zakat pada tahun 2017 beliau mengikuti pelatihan ketrampilan pembuatan bakpia. Bu Parjilah dan Suami akhirnya kembali merintis usaha bakpia dengan melihat potensi pasar dan terkenalnya produk tersebut sebagai oleh-oleh khas Jogja. Sehingga dari hasil keterampilan tersebut akhirnya dijadikan komoditi produksi usaha Bu Parjilah dan suami. Setahun menekuni produksi bakpia, produk beliau mulai lebih baik lagi kualitasnya. Akhirnya tahun 2019 Rumah Zakat memberikan bantuan bantuan modal usaha untuk memperbesar kapasitas produksi, serta pendampingan mulai dari pelatihan manajemen usaha, pendampingan GMP, mensupport legalitas usaha seperti sertifikasi halal dan sebagainya.
“Alhamdulillah sekarang banyak pesanan Bakpia dari berbagai pihak, bahkan untuk bulan Ramadhan tahun 2023 ini sudah ada yang order sampai 200 box.”,ujar Bu Parjilah.
Newsroom
Amri Rusdiana