Nabi Muhammad saw. dikenal sebagai sosok yang sangat
menyayangi anak-anak. Rasul saw. memperlakukan anak-anak dengan baik dan
memberikan perhatian yang besar bagi mereka. Dalam riwayat At-Tirmidzi, Rasul
saw. pernah bersabda, “Bukan golongan
kami orang yang tidak menunjukkan belas kasih kepada anak-anak.”
Lalu, bagaimanakah cara Rasulullah saw. memuliakan dan berinteriksi
dengan anak-anak? Ini dia penjelasannya!
1. Memberikan Nama dengan Arti yang Baik
Salah satu bentuk kasih sayangnya Rasul saw. kepada
anak-anak adalah memberikan nama yang memiliki kandungan arti yang baik bagi
mereka. Di dalam Syarh An-nawawi ala Muslim dikisahkan Rasulullah saw. pernah
memberi nama seorang anak dengan nama Mundzir.
Baca Juga: Meneladani Cara Makan Rasulullah
Dipilihnya nama Mundzir karena saudara sepupu ayah dari bayi
tersebut bernama Al-Mundzir bin Amr yang gugur dalam perang Bi’ru Ma’unah dan
dikenal sebagai panglima pasukan kaum muslimin. Diharapkan bayi tersebut
memiliki semangat juang dalam membela agama Islam.
2. Mengajak Anak Bermain
Rasulullah saw. pun dikenal senang bermain dengan anak-anak
dan bercanda dengan mereka. Sehingga setiap anak-anak menyenangi Rasulullah
saw. dan nyaman berada di dekat Rasul saw. Salah satu cara Rasulullah saw.
bermain dengan anak-anak adalah bermain perang air dengan seorang anak yang bernama Mahmud bin Ar-Rabi’ r.a. seperti
yang diriwayatkan oleh hadis Al-Bukhari. Rasul saw. juga pernah mencandai Anas
bin Malik dengan memanggil, “Hai kamu yang bertelinga dua”.
Tak hanya itu, di dalam hadis Imam Ahmad disampaikan bahwa Rasul
saw. pun pernah membiarkan anak-anak balap lari menuju pangkuan Rasul saw. Anak-anak
itu pun ada yang melompati punggung Rasul saw. Rasul saw. akan memberikan hadiah
bagi anak yang menang lari. Itulah salah satu bukti keakraban Rasul saw. dengan
anak-anak.
3. Mengucap Salam Setiap Berjumpa
Meskipun masih anak-anak, Rasul saw. selalu mengucap salam
kepada sekumpulan anak-anak yang dijumpainya. Seperti yang disampaikan Anas bin
Malik r.a. dalam hadis Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud. Dalam hadis tersebut
dikatakan bahwa Rasul mengucap salam kepada dua anak yang sedang bermain.
Baca Juga: Inilah Alasan Rasulullah Diberi Nama Muhammad
Mengucap salam kepada anak-anak merupakan cara yang bijak
agar anak terbiasa bercakap-cakap dengan orang yang lebih tua. Sehingga
anak-anak tidak mengalami ketakutan jika berinteraksi dengan orang yang lebih
besar.
4. Mengusap Kepala dengan Penuh Kasih Sayang
dan Mengusap Pipi dengan lembut
Rasul saw. selain senang bermain dengan anak-anak juga
senang mengusap kepala anak-anak dengan belas kasih dan kelembutan. Sehingga
anak-anak pun menyayangi Rasulullah saw. Sambil mengusap kepala anak-anak,
Rasul saw. pun mendoakan mereka dengan doa yang baik.
Selain itu, Rasul saw. pun suka mengusap pipi anak-anak
dengan lembut. Apalagi tangan Rasulullah saw. begitu harum dan sejuk sehingga membuat
kesan yang mendalam bagi anak-anak. Hal tersebut disampaikan oleh Jabir bin
Samurah r.a. dalam hadis yang diriwayatkan Imam Muslim.
5. Memberikan Hadiah
Rasul saw. juga suka memberikan hadiah bagi anak-anak,
misalnya memberi buah-buahan. Hal tersebut seperti yang dikisahkan dalam hadis
yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Baca Juga: Mengapa Kita Harus Meneladani Rasulullah?
6. Sangat Gemar Mengajar dan Mendidik
Anak-Anak
Selain mengajak anak bermain, Rasul saw. pun senang mengajar
dan mendidik anak-anak perihal ilmu agama. Misalnya seperti dalam perjalanan.
Rasul mengajari Abdullah bin Abbas r.a. Rasul saw. menyampaikan ilmu dengan
lugas dan penuh kelembutan.
Rasul saw. juga mengajarkan perihal keimanan terlebih dahulu
kepada anak-anak remaja menjelang akil baligh sebelum mempelajari Al-Qur’an. Dengan
cara tersebut maka setelah mempelajari Al-Qur’an iman anak-anak akan bertambah
besar. Begitulah yang disampaikan dalam hadis yang diriwyaatkan oleh Ibnu Majah.
Itulah beberapa penjelasan perihal cara Rasulullah saw.
berinteraksi dengan anak-anak. Selain itu, Rasul saw. pun akan membimbing
anak-anak dengan lemah lembut ketika anak melakukan kesalahan. Kemudian Rasul
saw. pun berkata-kata yang halus dan santun saat berbicara dengan anak-anak dan
membiasakan mereka belajar memikul tanggung jawab. Tak hanya itu, Rasul saw.
pun menghargai berbagai kepribadian anak-anak dan menekankan masalah kejujuran
kepada mereka.