Sababat yang disayangi Alah Swt., lebaran Idulfitri
merupakan momen penuh sukacita bagi umat Islam di seluruh dunia. Setelah
berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadan, umat Islam merayakan hari kemenangan
dengan berbagai tradisi dan kebiasaan yang khas.
Salah satu tradisi yang umum dilakukan di banyak komunitas muslim
adalah memberikan uang angpau kepada anak-anak sebagai bentuk ucapan selamat
dan kebahagiaan.
Namun, bagaimana pandangan Islam terhadap tradisi uang
angpau Idulfitri ini? Apakah tradisi ini sesuai dengan ajaran Islam ataukah
bertentangan dengan nilai-nilai agama?
Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam, kita akan
mencari pandangan dari seorang pendakwah muda Indonesia, Ustaz Salim A. Fillah.
Baca Juga: Makna Idulfitri
Pandangan Tentang Uang
Angpau Idulfitri
Menurut Ustaz Salim A. Fillah, tradisi memberikan uang
angpau pada Idulfitri sebenarnya memiliki sisi positif dan negatif yang perlu
dipertimbangkan. Dalam pandangannya, memberikan uang angpau dapat menjadi wujud
kebaikan dan kebahagiaan, terutama bagi anak-anak yang menerima.
Tradisi ini dapat memperkuat ikatan sosial antar anggota
masyarakat, serta memberikan kesempatan untuk berbagi rezeki dengan sesama.
Namun demikian, Ustaz Salim juga menegaskan bahwa memberikan
uang angpau tidak boleh menjadi alasan untuk meningkatkan budaya konsumtif atau
menciptakan ketergantungan terhadap materi.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa dalam Islam, pemberian
uang atau hadiah sebaiknya dilakukan dengan niat ikhlas dan penuh kebaikan,
bukan sebagai bentuk kemewahan atau sekadar mengikuti tradisi tanpa pemahaman
yang mendalam.
Memperhatikan
Nilai-Nilai
Dalam konteks Idulfitri, Ustaz Salim mengajak umat Islam
untuk memperhatikan nilai-nilai keikhlasan, kedermawanan, dan kebersamaan. Hal
ini sesuai dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya berbuat baik dan
berbagi rezeki kepada orang lain, terutama pada saat-saat yang penuh berkah
seperti Idulfitri.
Dengan demikian, tradisi uang angpau Idulfitri dapat
dipandang sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi dan memperluas
kebahagiaan di tengah masyarakat. Namun, penting bagi umat Islam untuk tetap
memperhatikan nilai-nilai agama dalam menjalankan tradisi tersebut, agar tidak
melenceng dari ajaran Islam yang murni dan benar.
Baca Juga: 7 Kue Identik dengan Idulfitri, yang Mana Favoritmu?
Sahabat, di tengah kebahagiaan dan keramaian Idulfitri,
marilah kita selalu mengingat ajaran Islam dan berusaha untuk menjalankan
tradisi-tradisi dengan penuh keikhlasan dan kesadaran akan nilai-nilai agama.
Semoga momen lebaran ini menjadi ajang untuk mempererat
hubungan antar sesama umat muslim serta meningkatkan ketakwaan kita kepada
Allah Swt. Taqabbalallahu minna wa minkum.
Mohon maaf lahir dan batin.
Sahabat, mari tebarkan kebaikan dengan sesama melalui
infak.id dari Rumah Zakat. Sahabat bisa berinfak mulai dari Rp1.000,00. Nikmati
pula program infak harian yang bisa Sahabat lakukan bersama infak.id.