Cobaan hidup memang tidak pernah habis. Setelah
menyelesaikan satu cobaan, maka selanjutnya kita akan berhadapan dengan cobaan
yang baru. Cobaan demi cobaan datang silih berganti dalam kehidupan kita
sebagai tantangan sekaligus ujian. Apakah kita berhasil melaluinya dengan penuh
selamat? Ataukah kita melewatinya dengan penuh laknat?
Banyak rupa cobaan dalam kehidupan ini. Dan setiap orang
memiliki cobaan hidup yang beraneka ragam. Sebagian orang ada yang diberi
cobaan dalam hal harta. Sebagian yang lain diuji dalam hal kesehatan, keluarga,
pekerjaan, lingkungan, dan lain sebagainya.
Sabar dan Salat
Sebagai Kunci
Sebagai seorang muslim kita harus bersabar dalam menghadapi
setiap cobaan hidup. Mengapa? Karena sabar adalah ciri seorang muslim yang
bertakwa sekaligus kunci menyelesaikan setiap cobaan hidup. Mintalah kesabaran
kepada-Nya, karena hanya Dia-lah pemilik kesabaran yang sejati.
“Barangsiapa meminta
kesabaran, Allah membuatnya sabar.” (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Dawud,
Ar-Tirmidzi, An-NasaiI, Ahmad, Malik, Ad-Darimi, dan Al-Baihaqi).
Baca Juga: Tips Menghadapi Ujian Hidup Menurut Ajaran Islam
Selain sabar, jangan lupakan satu kunci lainnya agar bisa
tegar menghadapi cobaan. Apakah itu? Salat. Dengan salat, maka kita akan
memperoleh energi ruhani yang besar. Dengan salat, maka mental kita akan siap
menghadapi dan menyelesaikan berbagai cobaan yang menghadang. Salat adalah
tiang agama. Dengan mendirikan salat, maka kita langsung meminta kekuatan sekaligus
pertolongan kepada-Nya yang Maha Besar dan Maha Kuasa.
“Hai orang-orang
yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah
beserta orang-orang yang sabar”. (Q.S. Al-Baqarah: 153).
Menyiapkan Jiwa untuk
Bersabar
Sabar. Satu kata yang terdengar ringan, akan tetapi bisa
menjadi berat menjalankannya. Jika kita dihadapkan dengan persoalan hidup yang
teramat pelik, menyita segala pikiran, dan merontokkan hati hingga hancur
berkeping-keping, maka bersabarlah.
“Wahai jiwa, bersabarlah! Bersabarlah!”
Ingatlah, bahwa sabar itu bisa muncul karena keteguhan jiwa.
Kitalah yang mengendalikan lama tidaknya sabar bersarang di dalam diri kita. Jika
kita menyiapkan jiwa kita untuk bersabar, niscaya jiwa pun akan mampu untuk
bersabar. Jika kita melatih jiwa untuk sabar, maka kita pun akan rida dengan
segala ketentuan-Nya.
Lalu, bagaimana cara melatih jiwa untuk mampu bersabar dan membawanya
pada mental positif? Jawabannya adalah salat.
Baca Juga: Ini yang Dilakukan Rasulullah kepada Mereka yang Tertimpa Musibah dan Kesulitan
Salah seorang generasi salaf pernah berkata, “Saya membawa
jiwaku kepada Allah dalam keadaan menangis. Saya terus-menerus membawanya
kepada-Nya, hingga akhirnya ia pulang kepadaku dengan tertawa.”
Apa maksud dari kata-kata tersebut? Maksudnya, salat adalah
sumber kekuatan bagi setiap muslim. Melalui salat pula kita berkomunikasi
dengan Sang Pencipta Allah Azza wa Jalla
dan mengadu berbagai perasaan yang mengganjal. Melalui salat kita berdoa dan memohon
pertolongan. Dan melalui salatlah jiwa kita terlatih untuk bersabar.
Cobaan Ibarat Tamu
Sahabat, jika kelelahan dirasa telah memuncak, jika cobaan
terasa semakin meningkat dari hari ke hari, dan jika jiwa sudah memerintahkan
diri untuk melakukan hal-hal buruk untuk tunduk kepada dunia dan memprovokasi
untuk meninggalkan jalan-Nya, maka kendalikanlah jiwa kita.
Yakinlah pada sabda Rasulullah saw. berikut ini, “Barangsiapa menginginkan kebaikan, ia
diberi kebaikan. Dan, barangsiapa menjauhi keburukan, ia dilindungi darinya.”
Jika setan terus-menerus membisiki hal-hal yang buruk, maka
berpegang teguhlah terus pada nilai-nilai kebaikan. Jangan lelah, jangan letih!
Teruslah cengkeram jalan kebenaran dan jangan sampai kita lepaskan hanya demi
menyelesaikan cobaan dengan lebih cepat.
Ingatlah Sahabat, bahwa cobaan itu ibarat seorang tamu. Ia
datang menemui kita tidaklah lama. Selayaknya seorang tamu, maka kita harus
menjamunya dengan cara yang baik sesuai dengan keinginan-Nya. Suatu saat, tamu
itu pun akan pergi meninggalkan kita. Biarkanlah tamu itu pergi dengan jamuan terbaik
kita. Dan, jamuan terbaik kita adalah sabar yang tiada batas.
Baca Juga: Doa Agar Bisa Istikamah dalam Ketaatan
Di Atas Langit Masih
Ada Langit
Sering kali kita merasa paling menderita, paling sengsara,
paling menyedihkan, dan paling-paling lainnya. Padahal, di atas langit masih
ada langit. Ujian kehidupan kita ternyata tidak lebih berat dibanding cobaan
yang dirasakan oleh banyak orang.
Bukalah mata hati kita dan jangan terlalu terpaku pada
permasalahan diri. Berbesar hatilah dan berpikiranlah lebih jernih agar rasa
syukur bisa menghampiri jiwa. Ambillah sisi positif dari sebuah cobaan hidup.
Ambil hikmah yang bisa kita petik dalam setiap kesulitan.
Bisa jadi, cobaan selama beberapa bulan atau tahun bisa
menjadikan kita menjadi pribadi yang baru, yakni pribadi yang lebih taat
kepada-Nya. Bisa jadi, cobaan hidup menjadi jalan kita untuk mendapatkan
derajat takwa dan ahli ibadah di sisi-Nya.
Banyak orang yang akhirnya menjadi ahli tahajud setelah
diterpa cobaan hidup. Banyak orang yang akhirnya menjadi ahli puasa setelah
ditimpa kesulitan dan musibah. Banyak orang pula yang mau belajar isi Al-Qur’an
setelah ditimpa ujian hidup yang pelik.
Baca Juga: Mengapa Doa Tidak Segera Terkabul?
Itulah salah satu hikmah dari cobaan kehidupan. Bisa jadi,
Allah Swt. menguji kita dengan berbagai air mata karena Allah Swt. ingin
melihat kita menjadi orang yang bertakwa. Bisa jadi cobaan hidup itu lebih baik
bagi kita tanpa kita ketahui. Masyaallah!
“Boleh jadi kamu
membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu
menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu
tidak mengetahui,” (Q.S. Al-Baqarah: 216).
Sahabat, mari genapkan rasa syukur kita di hari ini dengan
bersedekah. Sedekah tak hanya mampu mengundang padahala, akan tetapi juga bisa
mengundang kebahagiaan bagi banyak orang. Mari tunaikan sedekah terbaik melalui
Rumah Zakat dengan klik tautan di sini.