Oleh: Ahmad Gozali
Setiap kali anak lahir, bukan main bahagianya orang tua menyambut buah hatinya. Segala macam persiapan dilakukan termasuk untuk biaya pendidikannya. Yaitu dengan menyiapkan asuransi pendidikan untuk anak. Benarkah langkah yang dilakukan?
Pertama, kita harus perjelas apa yang sebetulnya diperlukan oleh anak untuk pendidikannya. Dan yang kedua, perlu diluruskan juga apa itu asuransi pendidikan dan apa saja fitur-fiturnya sehingga tidak menyesal di kemudian hari mengingat membeli asuransi pendidikan adalah kontrak jangka panjang.
Yang diperlukan oleh anak bukan asuransi, tapi “dana pendidikan,” maka seharusnya orang tua fokus pada hal ini. Bagaimana menyiapkan dana pendidikan untuk anaknya kelak. Untuk menyiapkan dananya sendiri bisa disiapkan dalam berbagai alternatif, bisa dengan asuransi, reksadana, emas, properti, dan lain sebagainya. Tapi fokusnya adalah pada kecukupan dan ketersediaan dananya. Sedangkan produknya bisa kita tentukan belakangan.
Untuk mengetahui kecukupan dananya, maka yang harus dilakukan adalah menghitung berapa keperluannya. Cara mudah menghitungnya adalah, untuk anak usia 0 tahun (dalam kandungan atau baru lahir), maka biaya pendidikannya untuk level SD adalah 2x dari biaya SD sekarang. Untuk SMP adalah 4x lipat dari biaya SMP sekarang. Untuk SMA adalah 6x biaya SMA sekarang. Dan untuk kuliahnya sebesar 8x dari biaya kuliah sekarang.
Silakan lakukan survey kecil-kecilan berapa biaya pendidikan di sekolah favorit Anda, lalu kalikan dengan rumus 2468 di atas. Lalu bawa angka ini ke agen asuransi, bank, manajer investasi dan perencana keuangan, untuk menentukan strategi yang paling tepat untuk menyediakan dananya dengan berbagai alternatif yang ada.
Nah sekarang, apa itu asuransi pendidikan? Asuransi pendidikan adalah asuransi jiwa plus tabungan dengan return bagi hasil tertentu. Dananya sendiri dikelola secara konservatif sehingga biasanya hasilnya tidak akan terlalu tinggi, sedikit di atas deposito. Karena produk utamanya adalah asuransi, maka ada jaminan jika orangtua yang sedang menyiapkan dana untuk pendidikan anak-anaknya ternyata terlebih dahulu dipanggil Allah sebelum dana untuk anaknya tersedia, maka pihak asuransi memberikan santunan dan meneruskan investasinya sehingga dana pendidikan untuk anak tersebut tetap tersedia di setiap jenjang pendidikan.
Selain asuransi pendidikan, terkadang agen asuransi jua menawarkan produk lain yaitu berupa unitlink. Tapi karena untuk tujuan dana pendidikan anak, seringkali disalahartikan sebagai asuransi pendidikan. Padahal konsekuensinya berbeda jauh antara asuransi pendidikan dan unitlink. Jika asuransi pendidikan diinvestasikan secara konservatif, unitlink bisa memilih jenis investasi sampai yang agresif namun besarnya hasil tentu juga diikuti dengan risiko yang sebanding. Unitlink bisa fleksibel dicairkan kapan saja di luar jadwal pendidikan anak, dan faktor biayanya juga lebih mahal.
Bagaimana dengan tabungan pendidikan? Karena ini produk bank, maka produk utamaya adalah tabungan yang ditambahkan asuransi di dalamnya sehingga fiturnya mirip dengan asuransi pendidikan. Hasil investasinya juga tidak jauh berbeda dengan asuransi pendidikan, tapi karena ini produk bank maka mendapatkan jaminan LPS. Bedanya lagi, tabungan pendidikan hanya bisa dicairkan sekali saja. Sehingga perlu apply satu produk tabungan pendidikan untuk setiap jenjang pendidikan.
Kesimpulannya, yang anak perlukan adalah dana pendidikan. Dan asuransi pendidikan hanya salah satu cara saja untuk menyiapkan dana pendidikan tersebut. Banyak alternatif lain seperti tabungan pendidikan, unitlink, reksadana, emas, properti dan lainnya. Pastikan kita fahami plus dan minusnya untuk menentukan yang terbaik untuk masa depan anak-anak kelak.