“Mengonsumsi makanan yang baik, perasaanpun akan ikut membaik. Mengonsumsi makanan yang tidak baik, maka perasaan pun tidak akan membaik.”
Sahabat Zakat, kalimat di atas adalah salah satu postingan dari dr. Zaidul Akbar dalam akun instagramnya @zaidulakbar. Beliau menyebutkan bahwa makanan mempunyai peranan penting dalam menciptakan mood seseorang, meskipun tidak sesederhana itu, ia menyampaikan bahwa manusia tidak hanya terdiri dari raga atau fisik saja, tetapi ada unsur jiwa, ruh, atau hati yang terperangkap dalam raganya.
Dengan demikian, bukan hanya fisik yang akan merasakan baik atau sehatnya seseorang, tapi ruh atau jiwa pun akan merasakan hal yang sama jika apa yang di ‘makan’ nya baik, maka akan baik pulalah konsidi jiwanya.
Menurut dr. Zaidul Akbar, selain memasukkan makanan baik ke dalam tubuh, di dalam Islam ada beberapa panduan untuk memberikan asupan terbaik bagi jiwa dan raga seseorang, yaitu iman, amal saleh, Al Quran, dzikir, dan akidah. Apabila unsur-unsur tersebut diamalkan, maka jiwa dan raganya akan merasakan kebahagiaan dan kesehatan yang tak terhingga.
Dalam hal makan dan makanan, setan, iblis, serta bala tentaranya mempunyai peranan penting untuk menggelincirkan manusia dalam keburukan. Ia mudah menggoda manusia untuk melakukan kemaksiatan berawal dari apa yang ia masukkan ke dalam tubuhnya.
Ibrahim bin Adham berkara, “Barangsiapa menahan perutnya, maka dia akan berhasil mengatasi hutangnya, barang siapa menguasai rasa laparnya, maka dia berhasil akhlak yang saleh. Sesungguhnya maksiat kepada Allah jauh dari orang yang lapar dan dekat dengan orang yang sedang kenyang.”
Sahabat Zakat, semoga kita diberikan kekuatan untuk bisa memberikan asupan terbaik untuk jiwa dan raga kita, sehingga bisa beribadah lebih maksimal kepada Allah.
