oleh: Rajin Abdul Aziz
Cara menjadi pribadi yang memikat adalah berlakulah seperti yang Anda bayangkan. Kalau ada yang tertawa terpingkal-pingkal melihat perilaku baru Anda, maka Anda berhasil. Arjuna itu memiliki 3 sifat utama: memikat, sakti, dan ksatria. Banyak di antara kita mimpi menjadi pribadi seanggun, sesakti dan sememikat arjuna. Namun, dalam kehidupan nyata dia sangat jauh dari perilaku yang dibayangkan tentang dirinya. Apabila kita tidak hidup seperti yang kita bayangkan, kehidupan yang kita banyangkan itu tidak akan menjadi kenyataan. Kebahagiaan seperti itu adalah palsu, padahal kita menginginkan kebahagiaan kita itu asli. Memiliki ilmu tidak lebih penting dari menggunakannya. Penggunaan ilmu-lah yang memuliakan kita. Bukan berlomba untuk banyak ilmu melainkan berlomba dalam menggunakan ilmu. Jika ingin menjadi arjuna, apapun tingkat pendidikan Anda. Cobalah ubah perilaku Anda menjadi yang menguntungkan sesama itulah awal dari kearjunaan Anda.
Cara menjadi pribadi yang memikat adalah berlakulah seperti yang Anda bayangkan. Kalau ada yang tertawa terpingkal-pingkal melihat perilaku baru Anda, maka Anda berhasil. Sebagai anak muda yang berkemungkinan membuat kesalahan, Anda tentu mempunyai banyak pengalaman mengenai hal-hal yang seharusnya Anda lakukan. Sehingga anak muda yang berani, masuk ke dalam formula, “ keajaiban berpihak pada yang berani”. Sehingga orang-orang yang berani mempunyai kesempatan keberhasilan lebih besar daripada orang-orang yang tidak pernah mencoba. Karena tugas kita bukan untuk berhasil, tugas kita adalah untuk mencoba; karena didalam mecoba itulah kita memiliki kesempatan untuk belajar dan menemukan kesempatan untuk berhasil. Arjuna itu memikat karena penampilannya. Dia hati-hati dengan yang dikenakannya. Arjuna anggun, tidak tergesa-gesa tetapi tidak terlalu lambat. Karyanya banyak.
Ada tiga tanda arjuna palsu: pakai cincin kawin tapi genit sama wanita lain, belum menyejahterakan keluarga, tapi sok kuasa di rumah, katanya sayang tapi kok kasar. Maka berhati-hatilah ketika jatuh cinta karena ketika jatuh cinta semua arjuna palsu keliatan asli. Berdoalah supaya putra-putri kita tidak terjebak, supaya isteri-isteri yang sudah terjebak diberikan suami yang terperbaiki, supaya suami yang sedang semena-mena kepada isterinya, menyadari bahwa wanita itu adalah wanita baik yang telah bersedia menua bersamanya. Penakluk wanita adalah kelembutan. Kalau anda mau menaklukan wanita, lembutlah kepadanya. Penakluk lelaki adalah kekaguman. Pria jatuh hati kepada wanita yang mengaguminya. Perhatikanlah pria-pria yang selingkuh, di rumah disepelekan tetapi diluar dikagumi. Pria atau wanita memberi respon baik sebaik kebaikan yang kita hadiahkan kepadanya. Jadi kalau kita ingin menjadi pribadi yang berbahagia, berikanlah alasan kepadanya untuk menjadi pribadi yang membahagiakan kita.
Hadiahkanlah kebahagiaan bagi sesama atau pasangan Anda, agar dia mudah menjadi pribadi yang membahagiakan kita. Orang tua harus tetap dimuliakan walaupun yang dikatakan kepada kita tidak sesuai dengan kebenaran. Karena rata-rata pendidikan orang tua kita tidak lebih tinggi daripada pendidikan kita, mengertilah apabila mereka salah dalam presepsinya. Anda para suami yang diuji untuk memuliakan istri dan memuliakan ibu, harus tahu cara memihakkan diri. Jangan menggunakan standar orang tua kepada isteri, karena mertua wanita dikenal sangat kritis kepada menantu wanita. Karena ibu itu sangat khawatir anak laki-lakinya tidak dirawat oleh menantunya. Lalu istri kita khawatir dinilai oleh mertuanya tidak pandai merawat anaknya dengan baik. Jadi tampillah di hadapan ibunda sebagai suami yang sangat terpelihara. Dihadapan isteri kesankan orang tua Anda bangga terhadap istri Anda. Jadilah penyeimbang.
Arjuna sakti karena dia memiliki ilmu, itu saja menunjukkan kesediaannya mempelajari sesuatu. Dia fokus. Memiliki ilmu tidak lebih penting dari melaksanakan ilmu. Itu sebabnya banyak marketing manager lebih berhasil hidupnya daripada profesor ahli marketing. Kalau Anda harus bersabar, bersabarlah untuk kebaikan. Kalau Anda harus ikhlas, ikhlaslah untuk kebaikan. Tidak boleh ada keburukan yang Anda sabari, atau keburukan yang Anda ikhlaskan. Maka jika itu untuk kebaikan maka sabarlah dan ikhlaslah. Sebetulnya hidup itu ilmunya mudah sekali, untuk mengenali apakah ini di sisi kebaikan atau keburukan. Sisi kebaikan damai dan mendamaikan. Di sisi keburukan, satu detik saja kita melenceng, hati kita sudah gelisah. Kegelisahan adalah tanda supaya kita kembali pada kebaikan. Sedikit sekali yang kita mengerti peran arjuna sebagai pemimpin. Dia lebih dikenal sebagai pelaksana. Semakin tinggi Anda, semakin sedikit yang dibawa. Orang besar tidak terlalu banyak bawaannya, karena ada yang membawakan.
Orang yang mau naik tinggi dalam kehidupan, tidak membebenai diri dengan bawaan. Bawaan yang berat adalah bawaan dihati. Bawaan dihati seperti: pengeluh, pemarah, protesan, mencurigai dan lain sebagainya.. Cara terbaik meninggalkan bawaan adalah jangan dibawa. Tegas saja “saya tidak mau membawa hal-hal yang meberatkan hidup saya”. Seberapapun sulit rencana Anda, jadikan ia hari ini, menjadi sangat sederhana sehingga menjadi seperti jalan sendiri. Sebagian orang tidak mencapai impian-impiannya karena targetnya hari ini terlalu besar. Sederhanakan target anda sampai seperti berjalan sendiri. Contohnya: “Aku hari ini ngin menjadi pribadi yang mudah senyum”. Maka mulailah dari yang sangat sederhana, seberapapun besarnya impian Anda.
Arjuna itu “Action Orientied”, sepertihalnya iman itu ada tiga tingkat: pertama, mencegah keburukan dengan hati, ini kategori paling lemah. Kedua mencegak keburukan dengan lisan (lidah). Ketiga, mencegah dengan tindakan/melakuan sesuatu. Arjuna melakukan sesuatu. Karena arjuna berpegang pada satu konsep, “Jujur itu tegas”. “Ya” adalah “Ya”, “Tidak” adalah “Tidak”. Kalau ada ketidaktegasan, sudah dipastikan di situ ada ketidak jujuran. Arjuna itu tegas, karena dia tidak ingin membuat orang salah mengerti tentang dirinya. Karena pemimpin yang dirugikan adalah pemimpin yang dicurigai tidak jujur. Maka pemimpin harus tampil tegas.