APAKAH ADA AZAB BAGI SUAMI YANG BERSELINGKUH?

oleh | Jul 18, 2024 | Inspirasi

Seorang suami adalah pemimpin dalam keluarga. Ia memiliki
tanggung jawab terhadap istri serta anak-anaknya. Sehingga seorang suami harus
memiliki kemampuan yang mumpuni untuk mendidik istri dan anak-anaknya agar
terbangun keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.

Namun, dalam kondisi tertentu, ada suami yang melenceng dan
terjerumus dosa dalam bentuk perselingkuhan. Padahal, dalam agama Islam,
kesetiaan dalam pernikahan merupakan pondasi utama yang harus dijaga dengan
penuh keikhlasan dan tanggung jawab. Lalu, bagaimanakah Islam menyikapi
persoalan perselingkuhan ini? Apakah ada azab bagi suami atau istri yang berselingkuh?
Simak penjelasannya di sini!

Berselingkuh Itu Dosa
dan Akan Mendapat Pembalasan

Pada kenyataannya, perilaku berselingkuh/zina (baik
dilakukan oleh suami atau istri), merupakan sebuah pelanggaran serius terhadap
janji suci pernikahan. Hal ini tidak hanya mengganggu kedamaian rumah tangga,
tetapi juga menodai kehormatan dan kepercayaan yang telah dibangun bersama.
Dalam banyak kasus, konsekuensi dari perilaku ini tidak hanya berdampak pada
hubungan suami-istri saja, tetapi juga mengundang dosa.

Allah Swt. berfirman, “Dan
tinggalkanlah dosa yang nampak dan yang tersembunyi, sesungguhnya orang-orang
yang mengerjakan dosa, kelak diberi pembalasan disebabkan oleh apa yang mereka
telah kerjakan.” (Q.S. Al-An’am: 120).

Baca Juga: Doa Agar Keluarga Dilindungi dari Marabahaya

Pembalasan Pelaku
Selingkuh

Suami atau istri yang berselingkuh akan mendapatkan
pembalasan baik di dunia atau di akhirat. Untuk pembalasan atau hukuman di
dunia, maka hukum Islam bagi pelaku selingkuh (zina) adalah dicambuk dan
dirajam. Sementara pembalasan di akhirat adalah siksa yang pedih di neraka.

Rasulullah saw. bersabda, “Ambilah dariku, ambilah dariku! Allah telah menjadikan bagi mereka
jalan keluar, (jika berzina) perjaka dengan gadis (maka hadnya) dicambuk
seratus kali dan diasingkan setahun, (apabila berzina) dua orang yang sudah
menikah (maka hadnya) dicambuk seratus kali dan dirajam.” (H.R. Muslim).

Padahal, mendekati perselingkuhan (zina) saja sudah dilarang
oleh Islam. Apalagi jika melakukannya, maka otomatis akibat buruknya yang akan
didapat pun sangat berat.

Allah Swt. berfirman, “Dan
janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji dan suatu jalan yang buruk dan kalau terjadi perzinahan, maka ada
akibat buruk untuk pelakunya di dunia dan di akhirat.” (Q.S. Al-Isra: 32).

Selingkuh
Menghancurkan Keutuhan Keluarga

Banyak kisah nyata dan studi kasus menunjukkan bagaimana
perbuatan berselingkuh dapat menghancurkan keutuhan keluarga dan menyebabkan
derita yang mendalam bagi semua pihak yang terlibat. Ini menggambarkan bahwa
setiap tindakan memiliki akibat, baik di dunia maupun di akhirat. Dan, itulah
sebenarnya yang dimaksud dengan azab bagi orang yang berselingkuh. 

 

Menurut penjelasan Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya
Ulumuddin, beliau menekankan pentingnya menjaga kesetiaan dalam pernikahan
sebagai bagian dari ketaatan kepada Allah Swt. Imam Al-Ghazali menegaskan bahwa
setiap orang harus bertanggung jawab atas tindakannya di hadapan Allah, dan
perbuatan tidak senonoh seperti perselingkuhan merupakan salah satu dari
dosa-dosa besar yang harus dihindari.

Baca Juga: Hati-Hati! 4 Hal Ini Bisa Membuat Rezeki Keluarga Seret

Taubat Adalah Jalan
Perbaikan Diri

Untuk suami yang telah terjerat dalam perilaku selingkuh,
ada harapan dan kesempatan untuk bertaubat. Taubat bukan hanya sekedar
penyesalan, tetapi juga komitmen untuk memperbaiki diri dan kembali kepada
jalan yang benar.

Beberapa kiat yang dapat diambil untuk membantu suami taubat
adalah dengan memperdalam hubungan spiritualnya kepada Allah Swt., meminta maaf
secara tulus kepada pasangan dan keluarga, serta memperbaiki komunikasi dan
kepercayaan dalam rumah tangga. Mendapatkan dukungan dari komunitas agama dan
konseling juga dapat membantu suami untuk mengatasi kecenderungan negatifnya.
Dan yang terpenting, tidak boleh mengulangi perbuatan serupa sebagai bentuk
keseriusan dalam bertaubat.

Selama ikhlas dan tulus bertaubat, maka Insyaallah Allah Swt. pun akan menerima taubat. Allah Swt.
berfirman, “Hai orang-orang yang beriman,
bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuha (taubat yang
semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan
memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari
ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia;
sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil
mereka mengatakan, ‘Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan
ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.’” (Q.S.
At-Tahrim: 8).

Dengan kesadaran akan konsekuensi moral dan spiritual dari
perbuatan selingkuh, diharapkan setiap suami atau istri dapat menjaga kesetiaan
dan menghormati janji pernikahannya sebagai bentuk ibadah kepada Allah Swt.
Kesetiaan dalam pernikahan bukan hanya kewajiban, tetapi juga sarana untuk
mencapai kedamaian dan keberkahan dalam hidup di dunia dan akhirat.

Rumah Zakat merupakan lembaga amil zakat nasional (Laznas)
yang telah dikenal masyarakat luas sebagai Laznas yang amanah dan profesional.
Sahabat bisa menghitung zakatnya menggunakan Kalkulator Zakat dari Rumah Zakat.
Klik di sini untuk menghitung jumlah zakat.

 

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0