Nabi Musa a.s. adalah salah satu nabi dan rasul yang
mendapatkan gelar ulul azmi. Gelar ulul azmi disematkan bukan tanpa sebab,
tetapi karena ketabahan dan kesabaran yang luar biasa dalam menyebarkan ajaran
tauhid.
Selain Nabi Musa a.s., yang mendapatkan gelar ulul azmi adalah Nabi Nuh a.s., Nabi
Ibrahim a.s., Nabi Isa a.s., dan Nabi Muhammad saw. Para nabi dan rasul
tersebut mendapat posisi yang istimewa di hadapan Allah Swt.
Allah Azza wa Jalla
berfirman dalam surah Asy-Syura ayat 13 berikut ini:
“Dia telah
mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh
dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan
kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu
berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu
seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang
dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali
(kepada-Nya).”
Baca Juga: Doa Nabi saw. untuk Orang yang Sakit
Kisah Hidup Nabi Musa
a.s.
Nabi Musa a.s. merupakan keturunan dari Imran dan Yukabad. Saudara
kandung Musa adalah Miryam dan Harun. Musa sendiri terlahir di masa Fir’aun
berkuasa.
Sebelum Musa terlahir, di Mesir telah beredar rumor dari para
ahli nujum dan tukang sihir bahwa akan terlahir seorang anak lelaki yang kelak
ketika anak itu dewasa akan menggulingkan kekuasaan Fir’aun. Karena ketakutan
atas ramalan itulah Fir’aun memerintahkan pasukannya untuk membunuh bayi lelaki
secara bergilir.
Ketika Musa lahir, di waktu yang sama jualah giliran bayi
laki-laki dibunuh oleh Fir’aun. Agar Musa yang masih bayi itu selamat, maka orangtua
Musa memasukkan Musa ke dalam peti dan menghanyutkannya ke sungai. Tak
disangka, Musa yang masih bayi itu ditemukan oleh istri Fir’aun yang bernama
Asiyah. Asiyah pun merawat Musa hingga dewasa di istana Fir’aun layaknya anak
sendiri.
Kiprah Dakwah Nabi
Musa a.s.
Meskipun sempat ditolak oleh Fir’aun, akhirnya Musa menjadi
anak angkat Fir’aun. Kemudian Musa pun melewati berbagai fase pertumbuhan
hingga akhirnya ia dewasa dan diangkat menjadi seorang nabi sekaligus rasul.
Sebagai nabi dan rasul, Nabi Musa a.s. terkenal sangat sabar
dan teguh dalam berdakwah. Meskipun banyak rintangan yang dihadapinya,
khususnya dari Raja Fir’aun ayah angkatnya yang terkenal kejam dan dari kaumnya
Bani Israil yang suka membangkang, Nabi Musa a.s. tetap sabar dalam menyebarkan
agama Allah Swt.
Di dalam Al-Qur’an yang tersebar dalam 34 surah, nama Nabi
Musa a.s. telah disebut sebanyak 136 kali. Penyebutan nama Nabi Musa a.s. terbanyak
ada dalam Surah Al-A’raf (21 kali), lalu Al-Qashash (18 kali), Thaha (17 kali),
Al-Baqarah (13 kali), serta surah-surah lainnya yang berkisar 1 hingga 8 ayat.
Baca Juga: Menelisik Banjir Besar pada Zaman Nabi Nuh
Mukjizat Nabi Musa
a.s.
Sebenarnya, selain tongkat yang bisa berubah menjadi ular,
Nabi Musa a.s. memiliki mukjizat-mukjizat lainnya sebagai bukti bahwa dirinya
adalah seorang nabi dan rasul.
Di dalam firman-Nya, Allah Swt. telah menyebutkan jumlah
mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Musa a.s. ada 9 mukjizat.
“Sungguh, Kami telah
menganugerahkan kepada Musa sembilan mukjizat yang nyata.” (Q.S. Al-Isra’:
101).
Terkait mukjizat Nabi Musa a.s. ini, Al-Qur’an Kementerian
Agama Republik Indonesia memberikan keterangan terkait 9 mukjizat Nabi
Musa, yaitu: tongkat, tangan yang bisa memancarkan cahaya, belalang, kutu,
katak, darah, banjir besar, laut yang terbelah, dan gunung (Sinai).
Berikut beberapa mukjizat Nabi Musa a.s. yang akan redaksi bahas:
1. Tongkat Berubah Menjadi Ular
Seperti dalam kisah-kisah yang sudah terkenal, tongkat Nabi
Musa a.s. bisa berubah menjadi ular. Kisah
tongkat Nabi Musa a.s. ini diabadikan dalam Al-Qur’an surah Thaha ayat 68-69
berikut ini:
“Kami berkata:
‘Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang). Dan
lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang
mereka perbuat. ‘Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya
tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja
ia datang’.”
2. Tongkat Mengeluarkan Air
Selain bisa berubah menjadi ular, tongkat Nabi Musa pun bisa
mengeluarkan air. Saat itu Nabi Musa a.s. dan kaumnya mengalami kesulitan air.
Nabi Musa a.s. pun memohon kepada Allah Swt. Lalu Allah Swt. menyuruh Nabi Musa
a.s. memukul batu dengan tongkatnya.
Nabi Musa a.s. pun kemudian memilih batu yang tepat dan
kemudian memukulkan tongkat pada batu tersebut. Lalu, dari batu tersebut
keluarlah 12 mata air yang bisa mencukupi kebutuhan tiap suku dari kaumnya.
“Dan (ingatlah)
ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, ‘Pukullah batu itu
dengan tongkatmu’. Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sungguh
tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan
minumlah rezeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka
bumi dengan berbuat kerusakan.” (Q.S. Al Baqarah: 60).
Baca Juga: Belajar Bersabar dari Kisah Nabi Yusuf
3. Tongkat Bisa Membelah Lautan
Saat Nabi Musa a.s. dan kaumnya dikejar oleh Raja Fir’aun
dan pasukannya hingga terdesak di tepi laut, Allah Swt. pun menyuruh Nabi Musa
a.s. memukulkan tongkatnya ke air hingga air laut pun menjadi terbelah.
“Lalu Kami
wahyukan kepada Musa, ‘Pukullah lautan itu dengan tongkatmu’. Maka terbelahlah
lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar.” (Q.S.
Asy Syu’araa: 63).
Setelah lautan terbelah, Nabi Musa a.s. dan kaumnya pun
melewati lautan dengan selamat. Sesampainya di ujung lautan, Fir’aun dan
pasukannya yang mengejar di belakang pun tenggelam karena lautan yang terbelah
telah kembali pada keadaan semula.
4. Tangan Bisa Memancarkan Cahaya Putih
Tangan Nabi Musa a.s. pun bisa memancarkan cahaya ketika
tangan Nabi Musa a.s. dikempitkan di ketiak atau dimasukkan ke leher baju. Tangan
yang bercahaya putih itu bahkan bisa menyilaukan Fir’aun.
“Dan kempitkanlah
tanganmu ke ketiakmu, niscaya ia ke luar menjadi putih cemerlang tanpa cacat,
sebagai mukjizat yang lain (pula).” (Q.S. Thaha: 22).
“Dan masukkanlah
tanganmu ke leher bajumu, niscaya ia akan ke luar putih (bersinar) bukan karena
penyakit. (Kedua mukjizat ini) termasuk sembilan buah mukjizat (yang akan
dikemukakan) kepada Fir’aun dan kaumnya. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik”.
(Q.S. An Naml: 12).
5. Bisa Menghidupkan Orang Mati
Sama seperti Nabi Isa a.s., Nabi Musa a.s. pun bisa
menghidupkan orang yang telah mati. Dikisahkan bahwa Allah Swt. pernah menyuruh
Nabi Musa a.s. untuk memukulkan bagian sapi betina ke tubuh mayat. Lalu, mayat
pun hidup kembali.
“Lalu Kami berfirman:
‘Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota sapi betina itu!’ Demikianlah
Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dam memperlihatkan
padamu tanda-tanda kekuasaan-Nya agar kamu mengerti.” (Q.S. Al-Baqarah:
73).
6. Angin Topan, Belalang, Kutu, Katak, dan
Darah
Karena Fir’aun telah melampaui batas, maka Allah Swt.
menutunkan bencana yang tak terbayangkan. Allah berfirman dalam Surah Al-A’raf ayat 133,
“Maka Kami kirimkan kepada mereka
topan, belalang, kutu, katak dan darah (air minum mereka berubah menjadi darah)
sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka
adalah kaum yang berdosa.”
Baca Juga: 4 Prinsip Berdagang Nabi Muhammad
Itulah beberapa mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Musa a.s.
Semoga tulisan ini bisa menambah wawasan keislaman Sahabat, khususnya tentang
kisah Nabi Musa a.s.
Rumah Zakat adalah lembaga amil zakat terpercaya dan
profesional milik masyarakat Indonesia. Sahabat bisa menyalurkan zakatnya
melalui Rumah Zakat dengan klik tautan ini. Zakat Sahabat pun akan disalurkan
kepada para mustahik zakat.
Mari tebarkan #Manfaathebat kepada sesama agar hidup lebih
berkah dan berarti bersama Rumah Zakat.