APA ITU PUASA KHUSUS MENURUT AL-GHAZALI?

oleh | Jan 20, 2024 | Inspirasi

Sahabat, tidak terasa beberapa bulan lagi kita akan
menyongsong salah satu bulan yang istimewa yaitu bulan Ramadan. Puasa di bulan Ramadan adalah salah satu kewajiban yang
harus ditunaikan oleh setiap muslim yang berakal dan sudah balig.

Namun ada satu hal yang menarik yang perlu kita ketahui
terkait puasa ini. Imam Abu Hamid Al Ghazali mengklasifikasikan puasa menjadi
beberapa tingkatan, yaitu: puasa umum, puasa khusus, dan puasa super khusus
atau khususul khusus.

Secara sederhana, puasa umum adalah puasa yang terkenal dalam
pembahasan fikih atau menghindarkan perut dan kemaluan dari syahwat. Adapun
puasa khusus adalah menghindarkan seluruh anggota tubuh dari perbuatan dosa
selain yang di atas tadi. Sedangkan puasa super khusus adalah puasa hati dari
selain Allah subhanahu wa ta’ala dan
rida terhadap ketentuannya.

Dalam tulisan kali ini, kita akan mencoba menjelaskan
mengenai puasa khusus. Imam Al Ghazali menjelaskan bahwa puasa khusus itu ada
beberapa hal, yakni:

Baca Juga: Mengetahui Rukun dan Syarat Puasa yang Jarang Diketahui

1. Menundukkan
pandangan

Imam Al Ghazali mengutip salah satu riwayat hadis dari Hudzaifah
bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Pandangan
itu salah satu dari anak panah setan. Barang siapa yang meninggalkannya karena
takut kepada Allah, ia akan menganugerahinya keimanan yang kenikmatannya dapat
dinikmati di lubuk hati.” (H.R. Imam Hakim).

2. Menjaga
pendengaran

Jagalah pendengaran dari sesuatu yang tidak layak didengar
seperti kata-kata jelek, menggunjing, dan memfitnah orang lain. Mendengar
perkataan dusta itu Allah samakan dengan makan makanan yang haram sebagaimana
dalam Firman-Nya, “Mereka itu adalah
orang-orang yang suka mendengar berita bohong bahkan memakan yang haram …”
(Q.S. Al Maidah: 42).

3. Menjaga anggota
badan yang lain seperti tangan, kaki dan lain-lain dari dosa dan maksiat

Para Salafus Saleh selalu menahan diri dari perbuatan yang
sia-sia maupun perbuatan yang haram, tujuannya supaya pahala puasa itu tidak
hilang dan merusak tujuan dari pensyariatannya. Bagaimanapun puasa tetap
memiliki pengaruh dan berpahala, namun jika melakukan perbuatan-perbuatan
seperti itu baik lewat tangan, kaki, dan lain sebagainya akan berakses atau
berakibat dari hukuman di sisi Allah Swt.

Baca Juga: Ini Dia Fikih Puasa yang Perlu Diketahui

4. Tidak banyak makan
agar tidak menghilangkan tujuan puasa

Di antara yang sering dilakukan oleh orang-orang ketika
berbuka adalah makan makanan berlebihan atau bermewah-mewahan padahal itu tidak
perlu. Menghambur-hamburkan waktu, tenaga, dan harta untuk bermewah-mewahan
dalam menu iftar itu sungguh perilaku
yang aneh, jika puasa itu berubah menjadi alasan kita untuk berlaku konsumtif.
Padahal Allah telah menjadikannya agar perut dan tubuh kita lebih teratur
berlatih hidup prihatin dan menahan diri dari nafsu syahwat.

 

5. Menjaga lidah

Dari Muadz Bin Jabal disebutkan bahwa Nabi saw. bersabda, “Tidaklah seseorang dibenamkan ke dalam
neraka kecuali karena ulah lidah mereka.” (H.R.  Imam Tirmidzi).

Maksud mengunci atau menjaga lidahnya adalah menundukkan dan
menaklukkannya. Ungkapan itu merupakan kiasan bahwa kedudukan anggota tubuh
terhadap lidah seperti kedudukan orang yang kufur terhadap nikmat. Menurut para
ulama, dua sifat yang merusak puasa yaitu: menggunjing dan berdusta.

Nah sahabat, seperti itulah puasa khusus yang dimaksudkan
oleh Imam Abdul Hamid Al Ghazali, mudah-mudahan kita bisa menjalankannya dengan
baik dan mendapatkan pahala berpuasa semaksimal mungkin. Aamiin.

Baca Juga: 7 Tips Agar Kuat Menjalankan Puasa

Sahabat, bagi yang sudah mencapai syaratnya, jangan lupa
tunaikan zakat agar harta yang kita miliki menjadi berkah dan suci. Sahabat
bisa berzakat melalui Rumah Zakat dengen mengikuti tautan berikut ini.

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0