Menurut Alodokter, hepatitis adalah peradangan pada hati atau liver yang disebabkan oleh beberapa hal, seperti dikarenakan oleh infeksi virus, konsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan tertentu, autoimun, dan infeksi cacing hati. Apabila disebabkan oleh infeksi virus, penyakit ini bisa menularkan kepada orang lain.
Jenis Hepatitis dan Penyebabnya
Terdapat beberapa jenis hepatitis, melansir dari Halodoc, berikut ini beberapa jenis hepatitis yang disebabkan oleh virus, yaitu:
Hepatitis A, disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). Hepatitis A biasanya ditularkan melalui makanan atau air minum yang terkontaminasi feses dari pengidap hepatitis A.
Hepatitis B, disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B dapat ditularkan melalui cairan tubuh yang terinfeksi virus hepatitis B, seperti darah, cairan Miss V, dan air mani.
Hepatitis C, disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Hepatitis C dapat ditularkan melalui cairan tubuh, terutama melalui berbagi pakai jarum suntik dan hubungan seksual tanpa kondom.
Hepatitis D, disebabkan oleh virus hepatitis D (HDV). Virus hepatitis D tidak bisa berkembang biak di dalam tubuh manusia tanpa adanya hepatitis B. Hepatitis D dapat ditularkan melalui darah dan cairan tubuh lainnya.
Hepatitis E, disebabkan oleh virus hepatitis E (HEV). Hepatitis E mudah terjadi pada lingkungan yang tidak memiliki sanitasi yang baik, akibat kontaminasi virus hepatitis E pada sumber air.
Faktor Risiko Hepatitis
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena hepatitis. Contohnya seperti faktor lingkungan, perilaku atau masalah kesehatan tertentu. Faktor lingkungan yang bisa menyebabkan hepatitis misalnya air yang tidak aman untuk dikonsumsi ataupun untuk mencuci peralatan makan, minimnya fasilitas sanitasi, kontak dengan jarum suntik bekas, alat suntik, atau benda lain yang terkontaminasi darah yang terinfeksi virus hepatitis.
Selain itu, disebabkan oleh faktor perilaku yang bisa membuat Sahabat Zakat terpapar virus, bahan kimia beracun, atau zat penyebab hepatitis lainnya. Melakukan hubungan seksual yang tidak aman atau bergonta-ganti pasangan juga bisa jadi penyebabnya.
Bekerja di sekitar bahan kimia beracun adalah contoh pekerjaan yang meningkatkan risiko hepatitis, antara lain seperti tukang bersih-bersih, pelukis, penyedia layanan kesehatan, atau pekerja pertanian. Minum air yang belum dimasak atau makan makanan yang tidak diolah dengan aman dan benar. Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dalam jangka waktu yang lama.
Riwayat kesehatan seseorang juga bisa memengaruhi risikonya mengembangkan hepatitis. Seperti, belum mendapatkan vaksinasi hepatitis. Memiliki infeksi akut atau kronis dengan satu atau lebih virus hepatitis. Memiliki gangguan autoimun, dan lahir dari ibu yang terinfeksi virus hepatitis, khususnya hepatitis B.
Pengobatan Hepatitis
Pengobatan hepatitis A, B, dan E akut umumnya tidak membutuhkan pengobatan spesifik. Jika dilakukan, pengobatan difokuskan untuk meredakan gejala-gejala yang muncul (seperti mual muntah dan sakit perut). Pemberian obat-obatan juga harus berhati-hati, karena fungsi hati pengidap hepatitis akut sedang terganggu.
Sedangkan pengobatan hepatitis kronis, bertujuan untuk menghambat perkembangbiakan virus, serta mencegah kerusakan hati lebih lanjut. Pengobatan terhadap hepatitis kronis melibatkan obat-obatan antivirus.
Seseorang yang mengidap hepatitis kronis diharuskan untuk berhenti minum alkohol dan merokok untuk mencegah kerusakan hati bertambah parah. Selain itu, pengobatan hepatitis autoimun umumnya melibatkan obat imunosupresan, terutama golongan kortikosteroid.
