[:ID]

Antisipasi penularan dari pemudik, Desa Kedungumpul siapkan lokasi khusus karantina, Sabtu (04/4). (Foto: Rumah Zakat)
TEMANGGUNG, Rumah Zakat – Bencana nasional wabah virus corona/Covid-19 memaksa Satuan Tugas (Satgas) pencegahan di Desa Kedungumpul bekerja lebih keras untuk memastikan upaya pencegahan terhadap wabah Covid-19. Apalagi potensi pemudik dari wilayah merah seperti Jakarta cukup tinggi, membuat tingkat penularan semakin rentan.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Fasilitator Rumah Zakat sekaligus Ketua Satgas Covid-19 Desa Kedungumpul, Anantiyo Widodo langsung melakukan beberapa langkah usai mendapatkan perintah dari Bupati Temanggung untuk membuat ruang karantina.
“Serba mendadak, seperti terburu buru, namun memang harus melakukan langkah cepat agar tidak terlambat” ujar Anantiyo, Sabtu (04/4).
Selain itu, Anantiyo juga melakukan pertemuan dengan Kepala Desa dan BPD serta kepala dusun untuk menyekepakati lokasi karantina. Dari hasil pertemuan tersebut, disepakatilah 12 lokasi karantina yang terdiri dari 2 lokasi di pusat desa dan 10 lokasi di masing-masing dusun.
Pimpinan masyarakat dusun juga diberikan pengarahan oleh tim dari desa, guna mempercepat proses persiapan lokasi karantina ini.
“Kami berharap tidak ada satupun pemudik yang akan menempati ruang karantina selama 14 hari,” jelas Anantiyo.
Anantiyo juga menghimbau kepada calon pemudik agar mengurungkan niatnya untuk pulang kampung. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi penularan dan supaya pemudik tidak menjalankan karantina Ketika sampai di desa.
“Sejauh ini semua orang yang dihubungi oleh RT setempat mau melaksanakan arahan, tentunya kita akan berusaha mengambil solusi terbaik jika warga perantau terpaksa pulang karena persoalan ekonom” jelas Anantiyo.
Newsroom
Anantiyo Widodo/Amri Rusdiana[:]