TANGERANG. Nama aslinya Imarudin. Namun orang-orang biasa memanggilnya Bang Imar. Dulu Bang Imar bekerja sebagai buruh serabutan sehingga dia tak memiliki penghasilan tetap. Sebelumnya Bang Imar sempat menjadi anggota Kelompok Usaha Kecil Mandiri (KUKMI) yang memperoleh bantuan modal usaha untuk membuka warung.
Namun usaha yang dilakukannya mengalami kegagalan sehingga dia terpaksa kembali menjadi buruh serabutan. Akan tetapi, Bang Imar tak pernah putus asa. Dia tetap terus mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Rumah Zakat. Dari beberapa kali pendampingan, diketahuilah bahwa Bang Imar memiliki keterampilan untuk bertanu. Hal itu ditunjang dengan kepemilikannya atas tanah seluas 3000 meter persegi.
Akhirnya setelah berbincang-bincang dengan amil Rumah Zakta, Bang Imar diajak untuk mengikuti Gapoktani (Gabungan Kelompok Tani). Di pelatihan itu Bang Imar belajar bagaimana cara menanam padi secara organik. Setelah pelatihan, di bulan april Bang Imar mendapatkan modal dari Rumah Zakat dan digunakan untuk membeli pupuk organik dan bibit padi. ”Insya Allah kalau tidak ada halangan bulan depan akan panen kurang lebih 700 kg beras organik. Doakan saya,” ujar Bang Imar.***
Newsroom/Muhammad Irvan Bakrie
Tangerang