BANDUNG. Bank BJB bersama Rumah Zakat Cabang Bandung kembali menyelenggarakan aksi Siaga Sehat bersama AMARA di Desa Tugu Mukti, Kec. Cisarua, Kab. Bandung Barat, Kamis (23/12). Aksi bersama AMARA kali ini berhasil melayani 190 warga Tugu mukti yang terdiri dari USG 3 ibu hamil, pemeriksaan tumbuh kembang dan pemberian makanan tambahan (PMT) untuk 44 balita, pemeriksaan kesehatan 38 pasien anak, 51 pasien umum, dan 54 peserta penyuluhan.
Sejak pukul 08.00 WIB tim aksi Siaga Sehat telah bersiap di balai Desa Tugu Mukti. Dalam aksi ini Rumah Zakat melibatkan 2 dokter umum, I bidan, 2 apoteker, 2 perawat dan 2 orang tim penyuluh. Pelayanan dilaksanakan pukul 09.00 WIB. Dalam aksi Siaga Sehat AMARA Bank BJB ini dilaksanakan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Penyuluhan ini sebagai salah satu upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
Dalam beberapa kali aksi kesehatan di Tugu Mukti penyakit terbanyak yang diderita warga di setiap bulannya adalah penyakit pernafasan yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan udara seperti ISPA dan asma. ISPA adalah Infeksi Saluran Pernafasan Akut yang biasa diderita oleh anak-anak dan orang dewasa di negara berkembang maupun di negara maju. Penyakit ini berkaitan dengan kesehatan lingkungan, terutama sanitasi lingkungan. Sanitasi lingkungan yang kuran sehat menyebabkan beberapa Tugu Mukti terdiagnosis suspect KP/TBC. Selain ISPA, warga Tugu Mukti terkena asma. Asma adalah penyakit yang dapat terjadi pada siapa saja dan dapat timbul segala usia. Meski demikian, umumnya asma lebih sering terjadi pada anak-anak usia di bawah lima tahun dan orang dewasa pada usia sekitar tigapuluh tahunan. Para ahli asma mempercayai bahwa asma merupakan penyakit keturunan dan sebagian besar orang yang menderita asma karena alergi terhadap sumber alergi tertentu.
Selain penyakit-penyakit tersebut, banyak juga warga Tugu Mukti yang menderita penyakit degeneratif yang biasanya disebabkan oleh faktor usia, karena pengaruh penurunan fungsi organ dan tubuh, seperti hipertensi dan gastritis. Pada beberapa bulan aksi di sana, hipertensi dan gastritis menjadi penyakit terbanyak di daerah ini. Beberapa penyakit yang berkaitan dengan kebersihan lingkungan seperti dermatitis juga diketahui diderita oleh sebagian masyarakat. Inilah salah satu alasan disertakannya penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. “Kami berharap penyuluhan ini dapat menjadi salahsatu obat yang lahir dari pribadi warga,” ujar Dodi Framudia, Project Officer Rumah Zakat.***
Newsroom/Suliastomo
Pusat