Bulan Syawal, bulan yang hadir setelah Ramadhan, memiliki makna istimewa bagi umat Islam.
Selain merayakan Idul Fitri sebagai tanda kemenangan setelah sebulan berpuasa, Syawal juga menawarkan berbagai amalan sunnah yang dapat meningkatkan ketakwaan dan menjaga konsistensi ibadah. Berikut beberapa amalan yang dianjurkan untuk dilaksanakan di bulan Syawal.
Amalan Sunnah di Bulan Syawal
Puasa Sunnah Enam Hari
Salah satu amalan utama di bulan Syawal adalah melaksanakan puasa sunnah selama enam hari. Rasulullah SAW bersabda:
“Siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian diiringi dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Muslim.
Puasa ini dapat dilakukan secara berurutan atau terpisah selama bulan Syawal, sesuai dengan kemampuan masing-masing individu.
5 Macam Sedekah yang Bisa Dilakukan Siapa Saja
Mengganti I’tikaf yang Terlewat
Bagi mereka yang tidak sempat melakukan i’tikaf di sepuluh hari terakhir Ramadhan, dianjurkan untuk menggantinya di bulan Syawal. Hal ini didasarkan pada riwayat bahwa Rasulullah SAW pernah mengganti i’tikafnya yang terlewat pada bulan Syawal.
“Kemudian Nabi tidak beri’tikaf pada bulan Ramadhan tersebut dan beri’tikaf sepuluh hari di bulan Syawal.” (HR. Bukhari).
Menikah
Amalan sunna selanjutnya adalah menikah, mungkin masih belum banyak yang mengetahui bahwa menikah di bulan Syawal adalah salah satu sunnah yang dianjurkan.
‘Aisyah dia berkata, “Rasulullah SAW menikahiku pada bulan Syawal, dan mulai berumah tangga bersamaku pada bulan Syawal, maka tidak ada di antara istri-istri Rasulullah SAW yang lebih mendapatkan keberuntungan daripadaku.” Periwayat hadits berkata, “Oleh karena itu, ‘Aisyah sangat senang menikahkan para wanita di bulan Syawal.” (HR. Muslim).
Gimana Ijab Qabul Bayar Zakat Online, Sah atau Tidak Sempurna?
Memberikan Sedekah
Sedekah bisa dilakukan kapan saja, namun pada bulan Syawal adalah salah satu momen yang dianjurkan untuk memperbanyak sedekah. Sedekah tidak harus selalu berupa uang, bisa juga dengan memberi makanan kepada mereka yang tidak mampu atau yatim.
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”QS. Al-Baqarah ayat 261.
Dengan melaksanakan amalan-amalan tersebut, diharapkan umat Islam dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas ibadahnya, serta meraih keberkahan di bulan Syawal.