Idul Adha menjadi hari raya berikutnya bagi umat muslim setelah Idulfitri. Di momen ini, umat muslim yang memiliki rezeki berlebih, dianjurkan untuk melaksanakan ibadah qurban.
Di Indonesia sendiri, jenis hewan yang biasanya digunakan untuk qurban diantaranya sapi, kambing atau domba.
Adapun bagi yang melaksanakan qurban disebut sebagai Shohibul Qurban, ada beberapa amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan ketika Idul Adha tiba.
Sementara itu, larangan yang paling populer bagi shohibul qurban adalah tidak memotong kuku dan rambut.
Amalan Sunnah Shohibul Qurban
Perihal sunnah tersebut, ada empat pendapat ulama, yakni sebagai berikut:
1. Tidak Memotong Rambut dan Kuku
Salah satu amalan sunnah yang populer adalah tidak memotong rambut dan kuku sejak tanggal 1 Dzulhijjah hingga hewan qurban disembelih.
Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat Muslim, larangan ini bertujuan untuk membiarkan anggota tubuh tetap utuh sebagai bentuk pengagungan terhadap ibadah qurban.
حدثنا ابن أبي عمر المكي، حدثنا سفيان، عن عبد الرحمن ابن حميد ابن عبد الرحمن ابن عوف، سمع ابن المسيب يحدث، عَن أم سلمة أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: إذا دَخَلَتِ الْعَشْرُ، وأراد أحدكم أن يضحي، فلا يمس من شعره وبشره شيأ. (رواه مسلم)
Artinya: Meriwayatkan hadits kepada kami Ibnu Abi Umar Al-Makky, bercerita kepada kami Sufyan, dari Abdurrahman bin Humaid bin Abdirrahman bin Auf. Ia mendengar Ibn Al-Musayyab menceritakan dari Ummi Salamah bahwasanya Nabi Muhammad ﷺ bersabda: Jika hari kesepuluh telah tiba, dan salah satu di antara kalian ingin menyembelih Kurban, maka jangan menyentuh (memotong) apa pun dari rambut pada kulit kalian. (HR Muslim, nomor 1977).
Hukum Menyimpan Daging Qurban Melewati Hari Tasyrik
2. Menyaksikan Penyembelihan Hewan Qurban
Berdasarkan panduan dari NU dan MUI, sunnah bagi shohibul qurban untuk menyaksikan proses penyembelihan hewan qurbannya sendiri.
Jika tidak bisa hadir langsung, shohibul qurban bisa mewakilkannya dengan tetap menjaga niat dan keikhlasan.
3. Membaca Takbir
Amalan sunnah lain adalah memperbanyak bacaan takbir sejak malam Idul Adha hingga hari-hari tasyrik berakhir.
Takbir ini menunjukkan rasa syukur dan mengagungkan kebesaran Allah SWT selama momentum suci ini.
4. Memilih Hewan Terbaik untuk Qurban
Disunnahkan untuk memilih hewan qurban yang sehat, gemuk, dan tidak cacat.
NU dan MUI juga menegaskan bahwa kualitas hewan mencerminkan kesungguhan dalam beribadah.
Bolehkah Berqurban untuk Anak yang Belum Baligh
5. Membagikan Daging Qurban
Shohibul qurban disunnahkan untuk membagikan daging qurban kepada fakir miskin, kerabat, dan tetangga.
Sebagian kecil daging boleh disimpan sendiri, tetapi dianjurkan memperbanyak sedekah kepada yang membutuhkan.
Selain amalan sunnah di atas, shohibul qurban juga dilarang menjual bagian apapun dari hewan qurban, seperti daging, kulit, atau tanduknya. Semua bagian hewan qurban harus digunakan atau dibagikan sesuai ketentuan syariat.
Melaksanakan amalan sunnah ini menunjukkan kesungguhan dan rasa syukur seorang muslim dalam berqurban.
Rumah Zakat memiliki beberapa program qurban seperti Superqurban dan Desaku Berqurban.
Desaku Berqurban adalah daging qurban yang didistribusikan ke daerah pelosok minim pequrban. Rumah Zakat memfasilitasi Sahabat untuk bisa qurban dengan mudah dan pesan qurbannya via online. www.rumahzakat.org/superqurban
Dengan Desaku Berqurban, penyembelihan dilakukan sesuai syariah dan bebas kontaminasi seperti virus PMK karena sudah melalui proses yang higienis dan ketat. www.rumahzakat.org/desaku-berqurban/