[:ID]CIKEUSAL. Kamis (22/06) Tidak banyak orang yang tau keseharian Raisa. anak kelas VIII disalah satu sekolah MTs swasta ini ternyata mempunyai dua profesi. Selain sebagai pelajar dia juga berprofesi sebagi pengembala kambing. Anak yang selalu ceria ini tidak pernah malu ketika bercerita kepada Relawan Rumah Zakat di Mushola Pasir Kakapa yang juga digunakan sebagai tempat mengaji anak-anak setiap sore.
Raisa menuturkan, jarak dari rumah ke sekolah kurang lebih 3 KM dan selalu ditempuh dengan berjalan kaki. “Setelah pulang sekolah saya tidak tidur siang seperti teman-teman akan tetapi bantu orang tua ngangon kambing. Alhamdulillah ada 3 ekor kambing yang saya angon. Kata ibu, kambing ini buat bekal Raisa sekolah sehingga ketika ibu tidak punya uang untuk biaya sekolah Raisa bisa menjualnya.” Ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Sehari-hari, Rasimah ibunya bekerja sebagai buruh tani yang hanya dibayar Rp. 15.000 rupiah setiap hari. Tak jarang, kebutuhan sehari-harinyapun sering meminjam kepada tetangganya. Jangankan untuk membeli Al-Quran baru, untuk makan sehari-hari saja masih harus berusaha keras supaya bisa mendapatkan uang. Sementara suaminya telah meninggal 3 tahun yang lalu karena penyakit stroek.
“Kata Ibu, walaupun kita berada dalam kondisi keterbatasan tidak boleh patah semangat untuk belajar menuntut ilmu kususnya membaca dan mempelajari Al-Quran. meskipun hanya menggunakan mushaf yang sudah lusuh tapi harus banyak-banyak menghatamkan Al-Quran.” ujar gadis yang bercita-cita ingin jadi dokter ini.
“Terimah kasih Rumah Zakat atas Al-Quran barunya semoga diakhir Ramadhan ini Raisa lebih semangat lagi untuk membacanya dan mampu merampungkan membaca sebanyak 3 kali khatam Al-Quran dan Insya Allah sebelum takbiran bisa diselesaikan,” tutupnya.
Newsroom/Kuna
Cikeusal[:en]CIKEUSAL. Thursday (22/06) Not many people know Raisa’s daily life. The 8th grade student in one of private MTs school has two professions. Besides as a student he also works as a goat herd. This cheerful child is never embarrassed when telling the Rumah Zakat Volunteers in Mushola Pasir Kakapa which is also used as a place to study Quran for children every afternoon.
Raisa said, the distance from home to school approximately 3 KM and always taken by foot “After school I do not take a nap like friends but help my parent to shepherded goat. Alhamdulillah there are 3 goats that I tend. The mother said “This goat for school fees for Raisa, so that when I don’t not have money for Raisa’s school fees, so that I can sell it ” He said with tears in his eyes.
Everyday, Rasimah his mother worked as a farm laborer who only paid Rp. 15,000 rupiah per day. Not infrequently, for daily needs she often borrowed to her neighbors. Let alone to buy a new Quran, to eat everyday just still have to try hard in order to get the money while her husband had died 3 years ago due to stroke disease.
“Mother said, although we are in a condition of limitations should not be discouraged to learn to study science especially read and study Quran. Although only using shabby manuscripts but we must read Quran a lot” Said the girl who aspires to be this doctor.
“Thank Rumah Zakat for new Koran hopefully at the end of this Ramadan Raisa get more enthusiast to read it and able to finish reading Quran 3 times and Insya Allah before takbiran can be completed,” she concluded.
Newsroom/Kuna
Cikeusal[:]