[:ID]LOMBOK. Jumlah korban gempa 7 SR yang mengguncang wilayah Nusa Tenggara Barat dan Bali terus bertambah. Tercatat hingga Senin (13/8), dampak gempa 7 SR menyebabkan 437 orang meninggal dunia. Korban luka-luka tercatat 1.353 orang, dimana 783 orang luka berat dan 570 orang luka ringan. Korban luka-luka paling banyak terdapat di Lombok Utara sebanyak 640 orang. Lombok Utara adalah daerah yang paling terdampak gempa karena berdekatan dengan pusat gempa 7 SR.
Sementara itu, mengutip pernyataan dari Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB- jumlah pengungsi sering berubah. Hal ini disebabkan banyak pengungsi pada siang hari kembali ke rumahnya atau bekerja di kebunnya.
“Pada malam mereka kembali ke pengungsian. Ada juga pengungsi yang sudah kembali ke rumahnya masing-masing,” ujar Sutopo.
Berdasarkan data dari Posko Tanggap Gempa Lombok pada (13/08), pengungsi tercatat 352.793 orang. Sebaran pengungsi terdapat di Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur dan Kota Mataram.
Dampak kerugian ekonomi akibat gempa di Nusa Tenggara Barat sangat besar. Kedeputian Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB terus melakukan perhitungan kerusakan dan kerugian akibat gempabumi di NTB, baik gempa 6,4 SR pada (29/07) maupun gempa 7 SR pada (05/08) Hasil sementara hitung cepat kerusakan dan kerugian akibat gempa di NTB mencapai lebih dari 5,04 trilyun rupiah. Angka ini sementara, hanya berdasarkan basis data pada (09/08), dipastikan dampak ekonomi lebih dari 5,04 trilyun.
Hingga saat ini Tim Siaga bencana Rumah Zakat yang terdiri dari Relawan, Tim Medis dan Tim psikososial masih siaga di Posko pengungsian korban gempa Lombok. Aksi siaga bencanapun terus dilakukan mulai dari pelayanan dapur umum di 3 Posko pengungsian, Pendirian posko utama di Dusun Sigar Pejalin, Lombok utara, pelayanan medis yang hingga kini sudah melayani 1194 di 10 area lokasi terdampak terutama di lombok Barat yang masih kekurangan bantuan serta Kornet superqurban sebagai bahana pangan di dapur umum.
Baru – baru ini juga Rumah Zakat mengirimkan Tim psikososial untuk melakukan aksi Trauma Healing, terutama anak – anak, tercatat 111 orang menerima layanan Aksi Psikososial yang tersebar di 4 titik. Tak hanya itu Rumah Zakat juga medirikan masjid darurat, menyediakan tenda pengungsian, dan mendirikan MCK untuk para pengungsi serta mengirimkan kembali 7000 kornet Superqurban pada Senin malam (13/08) sebagai bahan pangan untuk para pengungsi.
“Sampai saat ini saudara kita masih sangat membutuhkan pasokan bahan pangan, karena situasi pasca gempa belum sepenuhnya kondusif, sehigga warga masih kesulitan untuk memperoleh makanan, Superquban pun mejadi solusi pangan yang praktis bagi para pengungsi” ujar Dhika, Relawan Rumah Zakat.
Newsroom
Lailatul Istikhomah[:en]LOMBOK. The number of victims of the 7 SR earthquake that shook the region of West Nusa Tenggara and Bali continued to increase. Recorded until Monday (13/8), the impact of the 7th earthquake caused 437 deaths. The injured victims recorded 1,353 people, of which 783 people were seriously injured and 570 people were slightly injured. The most injured victims were in North Lombok as many as 640 people. North Lombok is the area most affected by the earthquake because it is close to the 7 SR earthquake center.
Meanwhile, quoting a statement from Sutopo Purwo Nugroho, the Head of the Information Data Center and Public Relations of BNPB – the number of refugees often changes. This is because many refugees during the day return to their homes or work in their gardens.
“On the night they returned to refugee camps. There were also refugees who had returned to their homes,” Sutopo said.
Based on data from the Lombok Earthquake Response Post on (13/08), IDPs recorded 352,793 people. Distribution of refugees is found in North Lombok, East Lombok and Mataram cities.
The impact of economic losses due to the earthquake in West Nusa Tenggara was very large. The BNPB Deputy for Rehabilitation and Reconstruction continued to calculate damage and losses due to earthquakes in NTB, both 6.4 SR earthquakes on (29/07) and 7 SR earthquakes on (05/08) Preliminary results of fast count damage and losses due to the earthquake in NTB reached more than 5.04 trillion rupiah. This figure is temporary, only based on the data base on (09/08), it is certain that the economic impact is more than 5.04 trillion.
Until now, Rumah Zakat Disaster Team consisting of Volunteers, Medical Teams and Psychosocial Teams are still on standby at the Lombok earthquake evacuation post. Unscrupulous standby actions continue to be carried out starting from public kitchen services in 3 evacuation posts, the establishment of the main posts in Sigar Pejalin Hamlet, North Lombok, medical services that up to now have served 1194 in 10 affected areas, especially in West Lombok that still lack assistance and Superqurban corned beef as food ingredients in public kitchens.
Recently, Rumah Zakat sent a psychosocial team to conduct Trauma Healing, especially children, with 111 people receiving Psychosocial Action services spread over 4 points. Not only that, Rumah Zakat also established an emergency mosque, provided refugee tents, and set up MCK for the refugees and sent 7000 Superqurban corned beef on Monday night (08/13) as food for the refugees.
“Until now, our brothers are still in dire need of food supplies, because the post-earthquake situation is not yet fully conducive, so people are still having difficulties in obtaining food, Superquban has become a practical food solution for refugees,” said Dhika, a volunteer of Rumah Zakat.[:]