Pemanasan global, pencemaran udara, kerusakan hutan hingga mulai hilangnya keanekaragaman hayati merupakan isu besar tekait permasalahan lingkungan yang saat ini terjadi di berbagai belahan negara di dunia, tak terkecuali di negara Indonesia.
Faktor inilah yang menyebabkan suhu bumi meningkat, sehingga cuaca menjadi lebih panas dan terjadinya perubahan iklim yang tak menentu.
Hal inilah yang melatar belakangi Rumah Literasi Yes I Do binaan Rumah Zakat yang berlokasi di Desa Kebandingan Kec. Kedungbanteng Kab. Tegal Jawa Tengah untuk mengadakan bimbingan kepada anak-anak binaanya melalui kegiatan literasi lingkungan, pada Jumat, 15 November 2024.
“Perlu ada tindakan yang nyata dari berbagai pihak untuk mencegah dampak yang lebih parah dan langkah memperbaiki alam untuk keberlangsungan hidup dimasa dating,” ungkap Azis, Relawan Inspirasi Rumah Zakat.
Azis yang juga merupakan pendiri Rumah Literasi Yes I Do pun merasa sangat penting bahwa pendidikan akhlak terhadap lingkungan harus di tanamkan sejak usia dini.
“Supaya anak-anak memiliki kebiasaan yang baik terhadap alam,” terangnya.
Dalam kegiatan ini, anak-anak diberikan materi tentang bagaimana sikap manusia sebagai makhluk yang memiliki akal, agar dapat menjaga lingkungan dan alam untuk keberlanjutan hidup. Anak-anak juga dijelaskan penyebab terjadi kerusakan alam dan dampaknya bagi keberlangsungan hidup.
Tidak hanya sekadar materi, anak-anak juga langsung melakukan aksi nyata bagaimana mengelola sampah yang menjadi salah satu faktor terjadinya efek gas rumah kaca dengan cara mendaur ulang sampah menjadi produk yang dapat dimanfaatkan kembali.
Anak-anak diajari cara pemanfaatan sampah plastik bekas jajanan menjadi ecobrick, yang nantinya bisa dimanfaatkan menjadi produk turunan lainnya seperti media pembuatan tempat duduk, meja, bahkan hunian rumah.
Antusias anak-anak binaan Rumah Literasi Yes I Do dari Rumah Zakat ini sangat terasa. Mereka pun sangat menikmati kegiatan ini.