[:ID]Kamp Jamtoli adalah salah satu kamp besar yang menjadi persinggahan ratusan ribu pengungsi Rohingya yang masuk ke wilayah Bangladesh. Di kamp inilah tim medis Rumah Zakat bersama tenaga kesehatan lainnya yang tergabung dalam Indonesia Humanitarian Alliance menyelenggarakan aksi layanan kesehatan.
Setiap harinya tidak kurang dari 200 pasien yang dilayani oleh Tim medis Rumah Zakat. “Rata-rata para pengungsi mengeluhkan penyakit yang diakibatkan buruknya sanitasi dan air bersih selama di pengungsian. Penyakit umum seperti ISPA, diare dan gatal-gatal adalah deretan penyakit yang banyak dialami pengungsi,” jelas Hermansyah, Tim Kemanusiaan Rumah Zakat.
Untuk mengatasi hal tersebut, selain melalui pemberian obat, tim medis Rumah Zakat berupaya pula memberikan layanan Promotif Kesehatan (PromKes) tentang cara mencuci tangan yang sehat serta pemeriksaan dan pemotongan kuku calon pasien yang sudah panjang dan kotor.
Tak hanya itu, tim medis Rumah Zakat juga terus berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk peningkatan kualitas layanan kesehatan bagi pengungsi. “Kami tengah berupaya dalam penyediaan fasilitas air bersih dan sanitasi yang memadai di kamp-kamp pengungsian. Karena edukasi kesehatan kita akan sulit diterapkan jika kondisi kamp masih belum memadai,” ujar Hermansyah.
Newsroom/Kuna
Bangladesh
[:en]Camp Jamtoli is one of the big camps that became a stopover of hundreds of thousands of Rohingya refugees who entered the territory of Bangladesh. In this camp medical team of Rumah Zakat together with other health personnel who are members of the Indonesia Humanitarian Alliance organized the health care act.
Every day no less than 200 patients are served by Rumah Zakat medical team. “The average refugees complain about the illnesses caused by poor sanitation and clean water during the evacuation, such as ISPA, diarrhea, and itchiness,” said Hermansyah, Rumah Zakat Humanity Team.
To overcome those problems, besides through the provision of drugs, the medical team Rumah Zakat also try to provide Promotive Health service (PromKes) on how to wash a healthy hand and examination and cutting the patient’s nails long and dirty.
Not only that, the medical team of Rumah Zakat also keeps coordinating with local authorities to improve the quality of health service for refugees. “We are working on providing adequate water and sanitation facilities in refugee camps because our health education will be difficult to implement if camp conditions are not adequate,” Hermansyah said.
Newsroom / Kuna
Bangladesh[:]