Sering Ajak Istri dan Anak Makan di Luar Tapi Kok Tetap Miskin?

oleh | Sep 13, 2024 | Inspirasi

Banyak suami yang berusaha memberikan kebahagiaan kepada keluarga dengan cara sering mengajak istri dan anak makan di luar. Momen seperti ini tentu saja bisa menjadi waktu berkualitas bersama keluarga dan bentuk kasih sayang kepada mereka.

Namun, mengapa sebagian orang yang sering melakukan hal ini justru merasa kehidupannya tetap sempit atau bahkan mengalami masalah finansial? Padahal, katanya jika sering mengajak makan anak istri di luar bisa mendatangkan rezeki yang lebih banyak.

Sebenarnya, apa yang salah ya? Padahal tujuannya baik. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita simak beberapa penyebab yang mungkin menjadi alasan mengapa kemiskinan tetap menghantui, meski niat baik sudah ada.

1. Sumber Harta yang Tidak Halal

Salah satu penyebab utama mengapa seseorang merasa kehidupannya selalu sempit adalah karena sumber rezekinya tidak halal. Allah Swt. dengan tegas melarang umat-Nya memakan harta yang diperoleh dari cara-cara yang haram. Dalam Al-Qur’an disebutkan:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memakan harta di antara kalian dengan cara yang batil.” (Q.S. An-Nisa: 29).

Jika seseorang mengajak keluarganya makan dari hasil rezeki yang tidak halal, seperti riba, korupsi, atau penipuan, maka meski sering memberikan kebahagiaan dengan cara ini, berkah dalam harta akan hilang. Bukannya mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat, yang terjadi justru kesempitan hidup dan ketidakberkahan.

2. Belum Menunaikan Hak Orang Lain/Bersedekah

Allah Swt. menjanjikan kelapangan rezeki bagi mereka yang bersedekah. Namun, sering kali kita lupa bahwa sebagian dari harta kita adalah hak orang lain, baik melalui zakat, infak, maupun sedekah.

Allah Swt. berfirman, “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.” (Q.S. Al-Baqarah: 195).

Jika seseorang belum menunaikan hak-hak ini, meski dia rajin mengajak keluarganya makan di luar, tetap saja ada ketidakberkahan dalam hartanya. Sedekah adalah cara membersihkan harta dan memupuk keberkahan, serta menambah rezeki. Jika kita mengabaikan hal ini, maka kebahagiaan yang didapat dari mengajak keluarga makan di luar mungkin tidak akan memberikan ketenangan batin atau keberkahan finansial yang diharapkan.

Baca Juga: 4 Tips Melancarkan Rezeki

3. Lupa Menabung

Meski mengajak keluarga makan di luar adalah bentuk kasih sayang, tetapi jika tidak diimbangi dengan kebiasaan menabung, maka keuangan keluarga pun bisa cepat habis. Menabung adalah bentuk perencanaan masa depan, sebagai bentuk kehati-hatian dalam mengatur keuangan. Islam juga menganjurkan umatnya untuk tidak berlebih-lebihan dalam pengeluaran.

“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.” (Q.S. Al-Isra: 26-27).

Kebiasaan boros, termasuk terlalu sering makan di luar, tanpa menyiapkan dana untuk keperluan mendesak atau masa depan, bisa menyebabkan seseorang kesulitan ekonomi. Ini juga dapat menjadi salah satu alasan mengapa meski sering membahagiakan keluarga, keuangan tetap terasa sempit.

4. Tidak Mengatur Anggaran Pengeluaran Makan

Salah satu aspek penting dalam mengelola keuangan adalah memiliki rencana anggaran yang jelas. Terlalu sering mengajak keluarga makan di luar tanpa pengaturan yang baik dapat menguras keuangan dengan cepat. Makanan di luar rumah biasanya lebih mahal dibandingkan dengan memasak sendiri. Jika tidak diatur dengan baik, kebiasaan ini bisa membuat pengeluaran bulanan melebihi pemasukan.

“Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya, karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.” (Q.S. Al-Isra: 29).

Pengelolaan keuangan yang baik adalah bagian dari syukur terhadap rezeki yang diberikan Allah Swt. Dengan anggaran yang teratur, kita bisa menikmati kebahagiaan bersama keluarga tanpa harus khawatir dengan kondisi keuangan di masa depan.

Mengajak istri dan anak makan di luar adalah bentuk kebaikan dan kasih sayang, tetapi harus dilakukan dengan bijaksana. Niat baik harus diimbangi dengan cara yang baik pula. Pastikan bahwa sumber rezeki yang digunakan halal, hak-hak orang lain seperti zakat dan sedekah ditunaikan, kebiasaan menabung dijaga, dan pengeluaran diatur dengan cermat.

Dengan begitu, niat untuk membahagiakan keluarga akan lebih bermakna, dan Allah Swt. akan memberikan keberkahan dalam rezeki yang kita peroleh.

Sahabat, sudahkah menunaikan zakat penghasilannya? Jika penghasilannya sudah mencapai nishab dan haul, jangan lupa tunaikan zakatnya ya! Sahabat bisa menitipkan zakat penghasilannya melalui Rumah Zakat dengan mengikuti tautan ini.

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
1
+1
0
+1
0