Bagi sebagian orang, bangun di malam hari dan melaksanakan salat tahajud adalah hal yang mudah, bahkan sudah menjadi rutinitasnya sehari-hari. Namun, bagi sebagian orang lainnya, sangat sulit untuk melawan kantuk dan malas agar bisa melaksanakan salat malam, padahal Allah menjanjikan kebaikan yang begitu luar biasa.
Sebenarnya, ada beberapa langkah agar kita bisa terbangun untuk melaksanakan salat tahajud, di antaranya tidak banyak makan dan minum. Banyak makan dan minum biasanya akan menjadikan perut kenyang dan tidur pulas sehingga susah untuk bangun di malam harinya. Maka dari itu, makanlah secukupnya pada siang hari.
Langkah yang selanjutnya adalah jangan berbuat maksiat atau dosa. Seperti yang kita ketahui, perbuatan dosa akan mengeraskan hati.
Seorang laki-laki berkata kepada Al Hasan Al Bashri, “Wahai Abu Sa’id semalam aku dalam keadaan sehat, aku berniat untuk sholat malam dan aku telah menyiapkan kebutuhan untuk bersuci, akan tetapi mengapa aku tidak dapat bangun?” Al Hasan Al Bashri menjawab, “Dosa-dosamu mengikutimu.”
Setelah menjauhi dosa, kita juga dianjurkan untuk menjauhi tempat tidur yang nyaman, karena hal tersebut bisa membuat seseorang sulit terbangun di malam hari karena kenyamanannya berbaring di tempat tidur yang nyaman.
Selanjutnya, Sahabat Zakat juga harus mengonsumsi makanan yang halal dan menjauhi yang haram. Imam Sahl bin Abdillah At Tustari, salah seorang ulama salaf berkata: “Siapa memakan yang haram, maka tubuhnya akan bermaksiat, dia mau atau tidak, Dan siapa yang memakan yang halal maka tubuhnya akan berbuat taat, dia mau atau tidak”.
Dan yang terakhir, sahabat juga harus mengetahui keutamaan dan manfaat dari salat tahajud, sehingga bisa memberikan motivasi dan dorongan untuk melaksanakannya.
“Pada tiap malam Tuhan kami turun (ke langit dunia) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman: “Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaannya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, aku ampuni dia.” (HR Bukhari dan Muslim).
