AGAR ISTIQOMAH SETELAH RAMADHAN
Ketika Ramadhan berakhir, maka berakhir juga pahala yang
dilipatgandakan oleh Allah Swt kepada setiap muslim. Ya, pahala di bulan
Ramadhan jelas berbeda dengan pahala di bulan lainnya. Maka, sangatlah merugi
jika di bulan Ramadhan yang telah kita lalui tidak dimaksimalkan dengan baik.
Namun, meskipun Ramadhan telah berlalu, bukan berarti kita
berhenti melakukan ibadah yang biasa kita lakukan selama Ramadhan. Malah,
seharusnya amal ibadah kita semakin ditingkatkan agar kuantitas ibadah kita
tidak menurun. Meskipun kuantitas peningkatan amal ibadah kita itu tak begitu
banyak, akan tetapi itu lebih baik dibanding langsung terjun bebas setelah
Ramadhan berakhir.
Allah Swt menyukai hamba-Nya yang istiqomah dalam beribadah.
Meskipun ibadah itu dilakukan sedikit, asalkan dikerjakan secara terus-menerus.
“Amal (ibadah) yang paling dicintai Allah
Subhanahu wa ta’ala adalah amal yang paling terus-menerus dikerjakan meskipun
sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Baca Juga: 4 Keistimewaan Puasa Sunah di Bulan Syawal
Namun, jika kita bisa mengusahakan untuk melakukan amal yang
banyak mengapa tidak? Hanya saja, kadangkala kita merasa kebingungan. Bagaimana
caranya agar tetap istiqomah beribadah setelah Ramadhan berakhir?
Seringkali godaan dari sekitar begitu besar. Misalnya,
ketika hendak melakukan puasa sunah enam hari di bulan Syawal, kita tergoda
dengan teman-teman atau keluarga yang sedang tidak berpuasa dan sedang makan
enak. Akhirnya kita memilih tidak berpuasa sunah.
Atau saat ingin mendirikan shalat malam, rasa malas dan
kantuk menjadi-jadi karena misal suasananya tidak semendukung ketika Ramadhan. Termasuk
juga tilawah Al-Qur’an. Karena jarang melihat orang-orang membaca Al-Qur’an di
luar bulan Ramadhan, maka akhirnya kita pun tergoda untuk tidak menyentuh
Al-Qur’an lagi. Padahal, saat Ramadhan kita termasuk orang yang cukup rajin
beribadah.
Lantas, mengapa setelah Ramadhan berakhir kuantitas amal
ibadah kita jadi menurun?
Ada baiknya kita merenungkan dan mengaplikasikan lima poin
di bawah ini agar semangat istiqomah kita tersengat kembali. Supaya amal ibadah
kita selepas Ramadhan bisa kita kerjakan kembali. Mudah-mudahan setelah membaca
tulisan ini hingga tuntas ada pencerahan yang bisa kita petik.
1. Niatkan untuk Allah Swt
Sebelum melakukan apapun, niatkan segala sesuatunya untuk
Allah Swt. Termasuk keinginan kita untuk istiqomah beribadah setelah Ramadhan,
maka niatkanlah hanya untuk Allah Swt. Orang yang meniatkan ibadah untuk
Rabb-Nya, maka ia akan teguh dalam keitiqomahan dan tidak mudah goyah. Azamnya kuat
juga kokoh. Hal itu karena tujuannya sudah mulia, yakni meniatkan untuk Allah
Swt, untuk mencari ridha-Nya.
Perkara niat ini, kita harus menjaga niat tetap lurus pada
tiga tahapan. Yakni, niat di awal sebelum melakukan ibadah, niat di tengah saat
melakukan ibadah, dan niat di akhir setelah melakukan ibadah. Seringkali setan
menggoda kita agar niat kita melenceng. Jadi waspadalah!
2. Sabar
Kunci agar istiqomah adalah kesabaran. Tanpa sabar, maka
istiqomah dalam beribadah tidak akan terlaksana. Jadi, meskipun terkadang rasa
malas dan letih melanda, belajarlah untuk bersabar dalam berbuat kebaikan. Karena
sesungguhnya ketika kita belajar bersungguh-sungguh untuk bersabar, maka Allah
Swt akan menganugerahkan kita kesabaran itu.
“Barangsiapa yang berusaha menjaga
diri, maka Allah menjaganya, barangsiapa yang berusaha merasa cukup, maka Allah
mencukupinya. Barangsiapa yang berusaha bersabar, maka Allah akan menjadikannya bisa bersabar dan tidak ada seorang pun yang dianugerahi
sesuatu yang melebihi kesabaran.” (H.R. Bukhari)
Baca Juga: Menikah di Bulan Syawal
3. Melakukan evaluasi ibadah
Mencatat dan mengevaluasi ibadah
setiap harinya bisa membuat kita terpacu untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas ibadah. Jadi, lakukanlah evaluasi ibadah sebelum tidur. Cara mengevaluasi
ibadah bisa dengan cara manual dengan menuliskannya di buku khusus atau
mencatatnya di ponsel. Pilihlah cara yang paling mudah dan menyenangkan untuk
melakukannya.
4. Cari lingkungan yang kondusif
Teman sangat memengaruhi pola
pikir sekaligus kebiasaan kita sehari-hari. Jadi, pilihlah lingkungan
pertemanan yang kondusif yang bisa saling mengingatkan serta memotivasi kita dalam
hal ibadah.
5. Ikhlas dan bahagia
Untuk istiqomah dalam beribadah,
kita harus ikhlas dan bahagia. Keikhlasan dan kebahagiaan inilah yang membuat
jiwa dan raga kita bisa bersuka cita dalam melakukan segala amal ibadah tanpa
rasa terpaksa.
Itulah lima poin yang bisa kita
renungkan dan aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari agar kita bisa istiqomah
setelah Ramadhan. Mudah-mudahan kita pun bisa menjadi muslim yang selalu
menjalankan amal kebaikan dengan konsisten dan istiqomah. Aamiin Yaa Rabb.