PT Adaro Energy Indonesia meluncurkan
gerakan Adaro Hidupkan Hati, Kamis (15/6/2023). Gerakan ini bertujuan mengajak
seluruh elemen di Adaro dan para penerima manfaat agar lebih bersemangat dan
senantiasa merasa cukup serta selalu bersyukur dalam menjalani hidup. Dan dalam
rangka ulang tahun ke-31, Adaro akan mendistribusikan 31.000 paket sembako
kepada keluarga pra sejahtera yang dilaksanakan sejak bulan Mei hingga
September 2023.
“Pendistribusian paket sembako ini sudah
mulai dilakukan sejak 14 Mei 2023 di Desa Pangelak Kab Tabalong dan Desa Hukai
Kab. Balangan yang dihadiri Bapak Wahyu Sulistiyo selaku Direktur Operasional
PT Adaro Indonesia. Alhamdulillah acara berjalan lancar dan mendapatkan
sambutan yang sangat baik dari masyarakat sekitar,” tutur Ketua Umum Yayasan
Adaro Bangun Negeri (YABN) Okty Damayanti.
Rencananya implementasi distribusi sembako
dilakukan di 156 Desa di tujuh provinsi yakni Jawa Tengah, Jawa Timur,
Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Riau, dan Sumatera
Selatan. Dalam proses implementasi program distribusi sembako ini Adaro
menggandeng Rumah Zakat. Ini adalah tahun kedua Adaro berkolaborasi dengan
Rumah Zakat dalam upaya meringankan beban dari para keluarga pra sejahtera.
“Kami merasa bersyukur kembali dipercaya
oleh Adaro untuk menjadi mitra implementasi pendistribusian sembako tahun ini.
Alhamdulillah hingga pekan kedua Juni 2023 ini, kami sudah mendistribusikan
6.939 paket sembako atau 29% dari target,” ungkap CEO Rumah Zakat irvan
Nugraha.
Melibatkan Karyawan Muda Adaro
Gerakan Adaro Hidupkan Hati memiliki tujuan
untuk membentuk jiwa-jiwa yang senantiasa bersyukur pada kehidupan yang
dijalani, baik itu bagi karyawan Adaro maupun penerima manfaat. Oleh karena
itulah dalam aktivitas ini, PT Adaro Energy Indonesia melibatkan para karyawan
muda untuk turun langsung menyerahkan bantuan sembako.
“Kami berharap para karyawan muda yang
merupakan calon-calon pemimpin di masa depan ini dapat berinteraksi langsung
dengan para penerima manfaat, dan melihat bagaimana mereka hidup di lingkungan
yang bisa jadi jauh berbeda. Semoga setelah itu, mereka dapat kembali menjadi
pribadi yang lebih bersyukur,” ujar Okty