ADAKAH IRI YANG DIBOLEHKAN DALAM ISLAM?

oleh | Jun 13, 2024 | Inspirasi

Iri hati atau hasad adalah perasaan tidak senang atas nikmat
yang diterima orang lain dan berharap nikmat tersebut hilang darinya. Dalam
Islam, hasad termasuk perbuatan tercela yang harus dihindari. Allah Swt.
berfirman dalam Al-Qur’an:

“Dan dari
kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.” (Q.S. Al-Falaq: 5).

Namun demikian, Islam juga mengajarkan bahwa ada jenis iri
yang diperbolehkan dan bahkan dianjurkan. Iri yang dibolehkan ini dikenal
dengan istilah ghibtoh. Ghibtoh adalah perasaan ingin memiliki atau
mencapai kebaikan yang dimiliki orang lain tanpa berharap keburukan menimpa
mereka.

Dalil tentang Iri
yang Dibolehkan

Rasulullah saw. bersabda:

“Tidak boleh
hasad (iri) kecuali pada dua perkara: seseorang yang Allah beri harta lalu dia
menghabiskannya di jalan kebenaran, dan seseorang yang Allah beri hikmah (ilmu)
lalu dia mengamalkannya dan mengajarkannya.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Dalam hadis ini, Rasulullah saw. mengajarkan bahwa ada dua
jenis iri yang dibolehkan:

1. Iri kepada orang yang diberi kekayaan oleh Allah dan
menggunakan kekayaannya di jalan yang benar.

2. Iri kepada orang yang diberi ilmu oleh Allah dan
mengamalkan serta mengajarkannya.

Baca Juga: 5 Cara Menghilangkan Iri Hati dan Dengki

Mengapa Ghibtoh Dibolehkan?

Ghibtoh dibolehkan
karena ia mendorong seseorang untuk berlomba-lomba dalam kebaikan tanpa
menginginkan keburukan bagi orang lain. Dengan demikian, ghibtoh berbeda dengan hasad yang justru merusak hubungan sosial
dan menimbulkan kebencian.

Ghibtoh membawa
dampak positif karena memotivasi seseorang untuk memperbaiki diri dan berbuat
lebih banyak kebaikan. Allah Swt. berfirman:

“Dan untuk yang
demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.” (Q.S. Al-Mutaffifin: 26).

Bagaimana Menghindari
Hasad?

Untuk menghindari perasaan hasad, seorang muslim dianjurkan
untuk selalu bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepadanya. Rasa syukur
ini akan menumbuhkan perasaan cukup dan puas, serta menjauhkan diri dari
perasaan tidak senang atas nikmat orang lain. Rasulullah saw. bersabda:

“Lihatlah orang
yang berada di bawahmu dan jangan melihat orang yang berada di atasmu. Hal itu
akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah yang diberikan kepadamu.” (H.R.
Muslim).

Selain itu, penting bagi seorang muslim untuk selalu berdoa
memohon perlindungan kepada Allah dari perasaan hasad. Salah satu doa yang bisa
diamalkan adalah membaca surat Al-Falaq, khususnya ayat kelima yang menyebut
tentang perlindungan dari kejahatan orang yang dengki.

Baca Juga: Jangan Iri dengan Kehidupan Orang Lain

Kesimpulan

Dalam Islam, iri hati atau hasad yang negatif jelas dilarang
karena dapat merusak hubungan sosial dan menimbulkan permusuhan. Namun, Islam
membolehkan ghibtoh atau iri yang
positif, yaitu keinginan untuk memiliki kebaikan yang sama dengan orang lain
tanpa menginginkan keburukan bagi mereka.

Ghibtoh ini dapat
memotivasi seseorang untuk lebih baik dalam ibadah, amal saleh, dan menuntut
ilmu. Sebagai umat muslim, kita harus selalu berusaha membersihkan hati dari
hasad dan menggantinya dengan ghibtoh yang
mendorong kebaikan.

Sahabat, masih sering kebingungan cara menghitung zakat?
Tenang, Sahabat bisa menggunakan Kalkulator Zakat dari Rumah Zakat. Klik di
sini
untuk menghitung zakat sendiri. Jangan lupa tunaikan zakatnya melalui
Rumah Zakat ya!

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0