Hal yang manusiawi apabila kita mengalami rasa lelah setelah
mengerjakan sesuatu. Misalnya, kita merasa lelah setelah bekerja seharian,
lelah karena mengasuh anak di rumah, atau lelah karena habis olahraga. Rasa
lelah tersebut sebagai bentuk respons tubuh agar kita bisa beristirahat sejenak
untuk memulihkan tenaga.
Lelah yang Disukai
Allah dan Rasul-Nya
Di dalam Islam, ternyata ada lelah yang memang disukai oleh
Allah dan Rasulullah. Lelah-lelah ini bukanlah sembarang lelah. Mengapa? Karena
lelah-lelah ini bernilai istimewa dan sungguh mulia di sisi-Nya. Lalu, lelah
seperti apakah itu? Berikut penjelasannya!
1. Lelah dalam Berjihad di Jalan-Nya
Jihad artinya berjuang atau berusaha secara sungguh-sungguh.
Dalam konteks di sini, jihad yang yang dimaksud adalah berperang di jalan Allah
Swt.
Hal ini termaktub dalam surah At-Taubah ayat 111, “Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang
mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.
Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh,
(sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur’an.”
2. Lelah dalam Berdakwah
Dakwah berarti menyeru pada kebaikan. Lelah yang ditimbulkan
karena berdakwah termasuk ke dalam rasa lelah yang disukai oleh Allah dan
Rasul-Nya. Allah Swt. berfirman dalam surah Fushshilat ayat 33:
“Siapakah yang lebih
baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan
kebajikan, dan berkata, ‘Sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim (yang
berserah diri)?’”
3. Lelah dalam Beribadah dan Beramal Saleh
Salat wajib lima kali sehari dan ibadah-ibadah lainnya
memang lelah. Belum misalnya salat Tahajud di sepertiga malam sehingga kita pun
kurang tidur. Belum berpuasa Ramadan selama sebulan. Secara logika, semua
ibadah-ibadah itu memang meletihkan. Tapi, tenang, keletihan itu sangat disukai
oleh Allah dan Rasul-Nya.
Allah Swt. berfirman, “Allah
Bersama Orang-orang yang Berbuat Baik. “Dan orang-orang yang
bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami
tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar
beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Q.S. Al-‘Ankabut: 69).
Baca Juga: Siapakah yang Wajib Mendapatkan Nafkah?
4. Lelah dalam Mengandung, Melahirkan,
Menyusui, Merawat, dan Mendidik Anak
Mengandung itu berat. Apalagi melahirkan, tambah berat. Rasa
letih pun memuncak karena harus menyusui sang buah hati, merawat, hingga
mendidik anak. Namun, semua rasa letih itu bernilai pahala yang teramat besar
dan disukai oleh Allah serta Rasul-Nya.
Oleh karena itu, setiap anak diwajibkan untuk menyayangi
sekaligus menghormati kedua orangtuanya, khususnya kepada ibu yang telah
mengandung, melahirkan, dan menyusui. “Dan
Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya.
Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan
menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang
tuamu.” (Q.S. Luqman: 14).
5. Lelah dalam Mencari Nafkah yang Halal
Letihnya seorang suami atau ayah yang pergi bekerja untuk
mencari nafkah bagi keluarganya merupakan keletihan yang disukai oleh Allah dan
Rasul-Nya. Allah Swt. berfirman:
“Apabila telah
ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia
Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (Q.S.
Al-Jumu’ah: 10).
6. Lelah dalam Mengurus Keluarga
Urusan domestik rumah tangga memang tidak ada
habis-habisnya. Mencuci, menyapu, mengepel, memasak, berbelanja, mengasuh anak,
mengurus suami atau istri, dan lain sebagainya. Ya, mengurus keluarga itu
memang melelahkan. Namun ingat, semua itu adalah keletihan yang juga disukai
Allah dan Rasul-Nya.
“Wahai orang-orang
yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya
adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan
keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan
kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.S. At-Tahrim: 6).
7. Lelah dalam Belajar atau Menuntut Ilmu
Mencari ilmu pun juga mengundang keletihan yang luar biasa.
Namun, semua itu dibalas dengan pahala dari-Nya. Dalam surah ‘Ali-Imran ayat
79, Allah Swt. berfirman:
“Tidak sepatutnya
seseorang diberi Alkitab, hukum, dan kenabian oleh Allah, kemudian dia berkata
kepada manusia, ‘Jadilah kamu para penyembahku, bukan (penyembah) Allah,’ tetapi
(hendaknya dia berkata), ‘Jadilah kamu para pengabdi Allah karena kamu selalu
mengajarkan kitab dan mempelajarinya!’
Baca Juga: Keutamaan Mencari Nafkah
8. Lelah dalam Kesusahan, Kekurangan, dan
Sakit
Jika kini sedang diuji sakit, kesusahan hidup, atau
kekurangan yang bertubi-tubi, maka tetaplah bersemangat karena lelah dalam
kondisi tersebut adalah kelelahan yang disukai Allah dan Rasul-Nya. Dalam surah
Al-Baqarah ayat 155, Allah Swt. berfirman:
“Dan sungguh akan Kami
berikan cobaan kepadamu, sengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,
jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang
sabar.”
Sahabat, itulah 8 jenis lelah yang disukai oleh Allah dan
Rasul-Nya. Semoga bisa menginspirasi, memotivasi, dan jadi pengingat diri.
Jangan lupa untuk berinfak bersama infak.id dari Rumah
Zakat. Melalui infak.id, Sahabat akan lebih mudah dan cepat dalam menunaikan
infak setiap harinya.