Melakukan iktikaf di sepuluh hari terakhir Ramadan merupakan
anjuran dalam ajaran Islam. Rasulullah saw. pun melakukan iktikaf di sepuluh hari
terakhir Ramadan. Hal tersebut tergambar dalam hadis sahih berikut ini:
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Abu Dawud, dan Ibnu Majah dari
Abu Hurairah r,a., bahwasanya ia berkata, “Rasulullah
saw. melakukan iktikaf sepuluh hari terakhir di setiap bulan Ramadan. Pada
tahun beliau diwafatkan, beliau iktikaf selama dua puluh hari.”
Kebiasaan Rasulullah saw. beriktikaf ini pun kemudian
diikuti oleh para sahabat termasuk juga istri-istri Rasul saw.
Dari ‘Aisyah r.a. bahwa ia berkata, “Nabi saw. melakukan iktikaf pada sepuluh hari terakhir di bulan
Ramadan hingga Allah mewafatkan beliau. Kemudian aku (‘Aisyah) melakukan
iktikaf setelah beliau.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: 7 Tips Iktikaf Bersama Keluarga
Dari ‘Aisyah r.a., ia berkata, “Adalah Rasulullah saw. jika telah masuk sepuluh hari terakhir bulan
Ramadan beliau menghidupkan malam (untuk beribadah) dan membangunkan
istri-istrinya, bersungguh-sungguh (dalam ibadah) dan menjauhi istri.” (H.R.
Muslim).
Dari hadis tersebut bisa diambil pelajaran bahwa kaum
muslimah pun diperbolehkan untuk melakukan iktikaf di dalam masjid. Hanya saja,
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para muslimah jika ingin
melakukan iktikaf di dalam masjid.
Hal-Hal yang Harus
Diperhatikan Jika Muslimah Ingin Iktikaf
Disarikan dari buku Fikih Praktis Ramadhan karya Syaikh
Muhammad Shalih Al-Munajjid, ada 8 hal yang harus diperhatikan oleh para
muslimah yang ingin melakukan iktikaf, yaitu:
1. Harus Mendapatkan Izin
Sebelum kaum muslimah pergi iktikaf, ia harus mendapatkan
izin terlebih dahulu dari suami atau walinya.
2. Masjidnya Aman
Muslimah harus memilih masjid yang aman dan mempunyai satr atau pembatas. Sehingga Jemaah pria
tidak bisa melihat Jemaah wanita, begitu pun sebaliknya.
Baca Juga: Hal-Hal yang Membatalkan Iktikaf
3. Kondisi Jalan Aman
Pilihlah masjid yang kondisi jalanannya aman, apalagi di
waktu malam dan subuh hari.
4. Tidak Mengurangi Hak Keluarga
Hal terpenting yang tidak boleh terlupakan adalah hak
keluarga. Jangan sampai seorang muslimah pergi iktikaf tetapi ia melupakan
kewajibannya sebagai seorang istri dan ibu. Penuhi dulu hak keluarga (suami dan
anak). Apabila muslimah tersebut belum menikah, penuhi dulu kewajiban sebagai
seorang anak kepada orangtuanya.
5. Tetap Taat Kepada Suami
Bila misalnya suami meminta sang istri untuk keluar dari
tempat iktikaf, maka istri tersebut harus rela menyudahi iktikafnya dan taat
kepada suaminya.
6. Dalam Kondisi Suci
Jika muslimah ingin iktikaf di masjid, ia harus memastikan
dirinya telah suci dari haid dan nifas.
Baca Juga: Hal-Hal yang Boleh Dilakukan Selama Iktikaf
7. Tidak Bermain Alat Elektronik
Maksudnya, selama iktikaf di masjid para muslimah mengurangi
aktivitas dengan barang alat elektronik semisal ponsel, kamera, televisi, dan
sejenisnya selama melakukan iktikaf agar bisa fokus beribadah selama iktikaf.
8. Tetap Ikhlas
Hal lainnya yang harus diperhatikan adalah niat yang ikhlas
hanya untuk mencari keridaan-Nya. Jauhi sifat pamer atau bermegah-megahan saat
melakukan iktikaf. Selain itu, jauhi perbuatan yang sia-sia seperti terlalu
banyak mengobrol dengan teman, dan sejenisnya.
Itulah 8 hal yang harus diperhatikan apabila muslimah ingin
melakukan iktikaf di dalam masjid. Semoga tulisan ini bisa membantu dan
menambah wawasan keislaman Sahabat.
Sahabat, sudahkah menunaikan zakat fitrah? Zakat fitrah
merupakan kewajiban bagi setiap muslim baik laki-laki atau perempuan, anak
kecil hingga orang dewasa. Zakat fitrah hanya dikeluarkan di bulan Ramadan dan
harus disalurkan kepada penerima zakat sebelum Idulfitri.
Klik di sini untuk menunaikan zakat fitrah bersama Rumah
Zakat.