7 CARA MENDIDIK ANAK YANG DIANJURKAN OLEH RASULULLAH

oleh | Nov 14, 2022 | Inspirasi

 

 

Setiap
orang tua memiliki kewajiban untuk mendidik anak sebaik mungkin. Memiliki anak
yang sholeh tentu menjadi harapan bagi setiap orang tua, namun demikian hal
tersebut tergantung dari bagaimana cara orangtua dalam mendidik anaknya.

Terkait
cara mendidik anak, ternyata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sudah
memberikan anjuran bagaimana cara mendidik anak yang sesuai dengan yang Allah
perintahkan. 

Berikut
ini, ada beberapa cara yang dianjurkan oleh Rasulullah dalam mendidik anak. 

1.      Kenalkan anak
kepada Allah sedini mungkin 

Hal
pertama yang harus dilakukan orangtua kepada anaknya adalah mengenalkan anak kepada
Allah sedini mungkin. Ini penting dilakukan, karena anak harus tau siapa yang
menciptakannya. Selain
itu, cara ini dilakukan sebagai langkah pembentukan akidah terhadap anak. 

2.      Berikan pendidikan
agama dan akhlak 

Setelah
mengenalkan anak terkai siapa penciptanya, hal selanjutnya yang dilakukan adalah
mengajari anak pendidikan agama dan akhlak. 

Rasulullah
SAW, bersabda: 

قَالَ النَّبِيُّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ
وَالسَّلَامُ: {مَا نَحَلَ وَالِدٌ وَلَدَهُ أَفْضَلَ مِنْ أَدَبٍ حَسَنٍ}. 

Artinya:
“Tidak ada pemberian seorang ayah untuk anaknya yang lebih utama dari pada
(pendidikan) tata krama yang baik.” (HR. Imam At-Tirmidzi – Imam Al-Hakim). 

Hadist
tersebut menjelaskan bahwa pendidikan agama dan akhlak itu sangat penting. Ketika
anak sudah diajari penerapan akhlak yang baik, maka itu akan tertanam dan
menjadi kebiasaan hingga ia dewasa. 

3.      Mengajarkan cara
memilih teman yang baik 

Suatu
saat anak akan tumbuh dan menjadi dewasa, maka lingkungannya pun akan berubah. Jika
anak tumbuh di lingkungan yang baik, maka akan tumbuh dengan baik. 

Percaya
atau tidak, hal itu benar adanya. Selain memberikan pengajaran yang baik, orang
tua juga wajib mengajarkan anak cara memilih teman yang baik.

Hal ini juga dijelaskan dalam riwayat hadist, Rasulullah
SAW bersabda:

اَلرَّجُلُ
عَلَى دِيْنِ خَلِيْلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ.

Artinya:
“Seseorang bergantung pada agama temannya. Maka hendaknya ia melihat dengan
siapa dia berteman,” (HR Imam .Abu Dawud-Imam Ahmad). 

4.      Mengajari anak
untuk bertanggung jawab dan amanah 

Tidak
hanya akhlak yang baik, anak juga harus mempunyai rasa tanggung jawab dan
amanah dan ini harus kita ajarkan sedini mungkin, salah satunya dalam hal agama
seperti melaksanakan perintah Allah. 

Rasulullah
SAW bersabda: 

مُـرُوْا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّـلاَةِ وَهُمْ
أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِيْنَ، وَاضْرِبُوْهُمْ عَلَيْهَا، وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ،
وَفَرِّقُوْا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ. 

Arti
sabda tentang mendidik anak itu yakni: “Suruhlah anak kalian salat ketika
berumur 7 tahun, dan kalau sudah berusia 10 tahun meninggalkan salat, maka
pukullah ia, dan pisahkanlah tempat tidurnya (antara anak laki-laki dan anak
wanita)”. (HR Abu Dawud). 

5.      Jangan cepat
memarahi anak

Anas bin Malik, seorang pelayan muda yang tinggal di rumah
Nabi Muhammad meriwayatkan: “Saya belum pernah melihat orang yang lebih
baik kepada keluarga daripada Rasulullah. (HR. Muslim)

Meskipun terkadang Anas bin Malik membuat kesalahan dalam
tugasnya karena usianya yang masih muda, Nabi SAW tidak lantas cepat
memarahinya.

Mendidik anak memang tidak mudah, butuh kesabaran dan
kesungguhan dalam menjalankannya. Tidak jarang, ada saja perilaku anak yang
membuat emosi kita menjadi tidak terkendali.

Namun Islam mengajarkan bahwa sebagai manusia, kita harus
senantiasa bersabar termasuk dalam mendidik anak. Jika anak membuat kesalahan,
jangan langsung dimarahi karena hal itu akan membawa dampak buruk bagi si anak.

Cobalah meredam amarah terlebih dahulu, lalu berikan
pengertian kepada anak bahwa apa yang dia lakukan adalah salah.

6.      Tunjukan cinta
kepada anak

Rasulullah SAW adalah sosok ayah dan kakek yang penyayang
yang memberi kehangatan cinta kasih kepada anak-anaknya. Dia tidak ragu
menunjukkan kasih sayang kepada anak-anak di hadapan masyarakat dan membuat
mereka merasa istimewa dan dicintai.

Hal itu bertolak belakang dengan laki-laki pada masanya,
yang menganggap menunjukkan kelembutan seperti itu terhadap keluarga dan
anak-anak bukanlah ciri maskulin. Nabi Muhammad SAW kerap mencium cucunya,
salah satunya Hasan. Ketika hal itu disaksikan oleh al-Aqra’ bin Haabis
at-Tamimy, ia langsung berkomentar, “Aku memiliki sepuluh anak. Tak satu
pun yang pernah kucium.”

Rasulullah lantas mengalihkan pandangannya kepada Aqra’,
lalu berkata, “Orang yang tidak mengasihi tidak dikasihi.” (HR.
Bukhari).

Penjelasan di atas setidaknya memberi kita gambaran bahwa
Rasul sudah mengajarkan kepada kita untuk senantiasa memberikan kasih sayang
sepenuh hati kepada anak. Karena anak adalah titipan dari Allah yang harus kita
didik dan perlakukan sebaik mungkin.

7.      Berdo’a dan memohon
kepada Allah yang terbaik untuk anaknya

Cara
terakhir yang bisa dilakukan oleh orang tua adalah berdoa dan memohon kepada
Allah agar anak-anak kita menjadi anak sholeh dan tidak meninggalkan perintah Allah
SWT. 

Mendidik
anak memang bukan perkara yang mudah, namun bukan berarti kita hanya bisa
pasrah. Anak adalah titipan Allah yang begitu istimewa, karena itu kita harus
memberikan pendidikan dan pengajaran sebaik mungkin agar kelak mereka bisa
menjadi anak sholeh yang bisa mengantarkan kita ke surga, aamiin. 

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
2
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0