Idul Adha merupakan Hari Raya terbesar kedua yang jatuh pada
bulan Dzulhijjah tepatnya pada 10 Dzulhijjah. Selain menjalankan rukun islam
kelima, yakni naik haji -bagi yang mampu-, pada momen Idul Adha ini, umat Islam
juga melaksanakan ibadah kurban dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada
Allah Swt.
Penyembelihan hewan kurbannya bisa dlaksanakan pada hari H
Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah atau pada Hari Tasyrik yakni tanggal 11,
12, 13 Dzulhijjah. Keutamaan berkurban juga disebutkan dalam hadis riwayat Imam
At-Tirmidzi dan Imam Ibnu Majah dari Aisyah ra., Rasulullah Saw. bersabda:
“Tidaklah seorang anak Adam melakukan pekerjaan yang
paling dicintai Allah pada hari nahr kecuali mengalirkan darah (menyembelih
hewan kurban). Hewan itu nanti pada hari kiamat akan datang dengan tanduk,
rambut dan bulunya. Dan pahala kurban yang menetes pada suatu tempat sebelum
menetes ke tanah. Maka hiasilah dirimu dengan ibadah kurban.” (H.R. Al-Hakim,
Ibnu Majah dan At-Tirmidzi).
Baca Juga: Keistimewaan Wakaf Al-Qur’an
Dari keutamaan berkurban, ternyata ada beberapa sunah dalam
kurban yang perlu diketahui, berikut rangkuman yang dilansir dari laman
oase.id:
1. Berkurban dengan hewan gemuk
Dalam hadis riwayat Imam Ahmad, Al Baihaqi, dan Hakim
disebutkan bahwa Nabi Saw. Bersabda:
“Sesungguhnya kurban yang paling dicintai Allah adalah
hewan paling mahal dan paling gemuk.”
Berkurban dengan hewan yang paling bagus dan gemuk juga
memiliki daging yang banyak merupakan sunah dan sangat dianjurkan oleh
Rasulullah Saw.
2. Tidak memotong rambut dan kuku
Umat Muslim yang akan berkurban, disunahkan untuk tidak
memotong atau mencabut kuku dan rambutnya mulai dari awal bulan Dzulhijjah
hingga selesai waktu menyembelih hewan kurban. Nabi Saw. bersabda :
“Jika masuk bulan Dzulhijjah dan salah seorang dari
kalian ingin menyembelih kurban, maka hendaklah ia tidak memotong sedikitpun
dari rambut dan kukunya.” (H.R. Muslim)
3. Menyembelih sendiri atau menyaksikan langsung
Rasulullah Saw. Bersabda, “Fatimah, berdirilah dan
saksikan hewan sembelihanmu itu. Sesungguhnya kamu diampuni pada saat awal
tetesan darah itu dari dosa-dosa yang kamu lakukan. Dan bacalah, ‘Sesungguhnya
salatku, sembelihanku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah Swt., Rabb alam
semesta”. (H.R. Abu Daud 2810 dan At-Tirmizi 1521).
Disunahkan bagi mereka yang berkurban untuk melihat secara
langsung pemotongan hewan kurban. Namun, tidak mampu melihatnya maka
diperbolehkan untuk dilakukan oleh orang lain atau tidak menyaksikan
penyembelihannya.
Baca Juga: Bolehkah Berkurban Lebih dari Satu Hewan?
4. Membaca Basmalah dan Zikir
Membaca basmalah dan berzikir kepada Allah Swt. saat dengan
menyembelih hewan kurban merupakan sunah yang sangat dianjurkan. Allah Swt.
berfirman dalam surah Al-Hajj ayat 36. Ketika menjelaskan tentang berkurban, “Sebutlah
nama Allah ketika menyembelihnya”
5. Menyantap daging kurban
Dalam Q.S. Al-Hajj: 28, Allah Swt berfirman, “Agar mereka
menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan agar mereka menyebut nama Allah
pada beberapa hari yang telah ditentukan atas rezeki yang diberikan Dia kepada
mereka berupa hewan ternak. Maka makanlah sebagian darinya dan (sebagian lagi)
berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir.”
Dan dalam hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha dengan
lafaz, “Makan, simpan, dan bersedekahlah kalian (dari kurban kalian).” (H.R.
Muslim: 1971).
6. Penyembelihan di hari Idul Adha
Hadits dari Al-Baraa bin ‘Azib bahwa Rasulullah Saw. Bersabda,
“Sesungguhnya yang kita mulai pertama kali pada hari (Idul Adha) ini adalah
salat, kemudian kita pulang lalu menyembelih kurban.” (H.R Bukhari dan Muslim).
Sangat dianjurkan untuk penyembelihan hewan kurban tepat
setelah melaksanakan salat Idul Adha tanggal 10 Dzulhijjah. Namun demikian,
bisa juga dilakukan pada hari Tasyrik yakni 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.