[:ID]BAGI umat Islam datangnya bulan Ramadhan merupakan sesuatu yang sangat menggembirakan. Karena dari 12 bulan yang ada, hanya di bulan Ramadhan ini umat Islam bisa mendapatkan pahal yang berlipat. Namun sangat disayangkan jika kita tak mampu meraup keuntungan di bulan suci ini.
Ramadhan bisa disebut sebagai bulan hadiah. Dimana banyak sekali hadiah yang Allah bagi di bulan ini. Tentu mereka yang tak mendapatkan hadiah itu adalah orang yang paling rugi, karena belum tentu Ramadhan berikutnya mereka diberi kesempatan untuk mendapatkan keutamaan-keutamaan di bulan suci ini. Jika Anda tak ingin rugi di bulan penuh berkah ini, hindarilah 6 hal berikut.
1. Tidak berpuasa dan tidak beribadah dengan maksimal
Perintah puasa di bulan Ramadhan bagi setiap orang yang mengaku beriman sudah sangat jelas tertuang di surat Al Baqarah ayat 183. Namun kenyataannya, banyak diantara kita yang mengaku beriman, sehat dan tidak sedang berhalangan, namun tidak menjalankan ibadah puasa.
Padahal jika kita menilik pada rukun Islam, maka seseorang belum bisa dikatakan beragama Islam jika belum bersyahadat, menegakkan sholat dan mengerjakan puasa. Sementara zakat dan ibadah haji hanya diwajibkan kepada yang mampu saja.
Selain itu, ada juga diantara kita dan mungkin termasuk yang berpuasa, namun tidak melakukan amal ibadah lainnya dengan maksimal. Puasa hanya sekadar puasa saja. Padahal bulan Ramadhan itu menyimpan potensi pahala yang tidak terbatas. Ibadah sunah pahalanya dihitung seperti ibadah wajib, dan ibadah wajib pahalanya dilipatgandakan sampai tak terhingga.
“…Barang siapa yang melakukan kebaikan (ibadah sunah) di bulan Ramadhan pahalanya seperti melakukan ibadah wajib dibanding bulan yang lainnya. Dan barang siapa melakukan kewajiban di dalamnya, maka pahalanya seperti melakukan 70 kewajiban dibanding bulan lainnya… (HR. Ibnu Huzaimah).
“Setiap amalan kebaikan anak Adam akan dilipatgandakan menjadi 10 hingga 700 kali dari kebaikan yang semisal. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman (yang artinya), “Kecuali puasa, amalan tersebut untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya karena dia telah meninggalkan syahwat dan makanannya demi Aku.” (HR. Muslim).
2. Tidak menjaga shalat
Shalat adalah ibadah terpenting bagi seorang muslim karena shalat adalah tiang agama. Selain itu, shalat adalah amalan yang pertama kali dihisab oleh Allah di hari kiamat kelak.
“Sesungguhnya pertama kali yang dihisab dari segenap amalan seorang hamba di hari kiamat kelak adalah shalatnya. Bila shalatnya baik maka beruntunglah ia dan bilamana shalatnya rusak, sungguh kerugian menimpanya,” (HR Tirmidzi).
Selain itu, kepada para laki-laki hendaknya senantiasa mengerjakan sholat 5 waktu di masjid. Karena bagi orang yang malas sholat di masjid, oleh Nabi dikategorikan kepada golongan orang munafik.
“Sesungguhnya tiada yang dirasa berat oleh seorang munafik, kecuali melaksanakan shalat Isya dan shalat Subuh di masjid…” (HR Bukhari Muslim).
Meskipun hanya disebutkan sholat Isya dan Subuh, namun kita tidak boleh meremehkan sholat lainnya. Sebab, jika kita amati saat ini, justru shalat Ashar lah yang sering kali sedikit jamaahnya.
Kemudian, orang munafik oleh Allah diancam dengan Neraka Jahanam. “Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahanam” (QS An Nisa:140).
3. Puasa hanya mendapatkan lapar dan dahaga
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut, kecuali rasa lapar dan dahaga,” (HR. Ath Thobrani).
Beberapa perkara yang menyebabkan hilangnya pahala puasa, antara lain: berdusta atau bohong, ghibah dan fitnah, mengadu domba, sumpah palsu, dan melihat aurat lawan jenis dengan syahwat.
Orang-orang tersebut puasanya tetap sah, namun tidak mendapatkan pahala atas puasanya.
4. Tidak mengikuti tarawih hingga selesai
Kadang-kadang kita melihat ada orang yang meninggalkan shalat tarawih sebelum shalat witir. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjanjikan satu keutamaan bagi orang yang megikuti tarawih sampai selesai. Nabi bersabda:
“Orang yang shalat tarawih mengikuti imam sampai selesai, ditulis baginya pahala shalat semalam suntuk,” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Untuk itu marilah kita usahakan senantiasa mengikuti sholat tarawih berjamaah hingga selesai sholat witir.
5. Tidak membiasakan membaca Al Qur’an
Membaca Al Qur’an adalah amalan yang sangat dianjurkan baik di bulan Ramadhan maupun bulan lainnya.
Didalam HR. Tirmidzi, Nabi bersabda: “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur’an, maka baginya satu kebaikan dan satu kebaikan itu dilipatgandakan dengan sepuluh (pahala). Aku tidak mengatakan Alif Laam Mim adalah satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf”.
Begitu besar pahala membaca Al Qur’an, belum lagi jika dikerjakan di bulan Ramadhan, dimana setiap amal kebaikan akan dilipatgandakan sampai tak terhingga.
Untuk itu marilah kita membiasakan diri untuk membaca Al Qur’an, paling tidak di bulan Ramadhan ini bisa khatam satu kali.
6. Lebih buruk dari tahun lalu
Jika puasa Ramadhan tahun ini lebih buruk dari tahun lalu, maka sesungguhnya kita adalah orang yang mengalami kerugian. Karena orang yang beruntung adalah orang yang hari ini lebih baik daripada hari kemarin. Untuk itu marilah kita nilai diri kita masing-masing, apakah kualitas ibadah kita tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya, atau justru malah menurun atau semakin buruk.
Sumber: Islampos.com[:en]For Muslims the arriving of Ramadhan month is something very exciting. Because from 12 months that exist, only in Ramadan, Muslims can get a doubled reward. But it is unfortunate if we are not able to reap the benefits in this holy month.
Ramadan can be called a gift month in which there are the many rewards Allah has for this month. Of course those who do not get the prize are at loss, because not necessarily the next Ramadan they are given the opportunity to get the virtues in this holy month. If you do not want to lose in this blessing month, avoid the following 6 things.
1.Not fasting and do not worship with the maximum
The fasting in Ramadan for everyone who claims to have faith is very clearly stated in surah Al Baqarah verse 183. But in fact, many of us who claim to have faith, healthy and not being absent but do not fasting.
Yet if we look at the pillars of Islam, then a person cannot be said to be Muslim if not conveying syahadat, establish prayers and do the fasting. While zakat and the pilgrimage is only required to the capable only.
In addition, there are also among us and may include those who fast, but do not do other charity worship with the maximum. Fasting is just a fast whereas the month of Ramadan holds the potential of unlimited reward. Sunah worship is calculated as mandatory worship, and mandatory worship reward doubled to infinity.
“… Whoever does good (Sunah worship) in Ramadan month rewards such as performing mandatory worship than any other month. And whoever does the obligation in it, then the reward is like doing 70 obligations over the other month … (Narrated by Ibn Huzaimah).
“Every good deed of the children of Adam will be multiplied to 10 to 700 times of such goodness. Allah ‘Azza wa Jalla says (which means), “Unless fasting, the practice is for Me and I alone will repay him for he has left his lust and food for me.” (Narrated by Muslim).
2. Not keeping prayers
Prayer is the most important worship for a Muslim because prayer is a religious pillar. In addition, prayer is a practice that is first judged by God on the Day of Judgment.
“Indeed the first time that is judged from all the practice of a servant on the Day of Resurrection is the prayer. If his prayers are good then he is lucky and if his prayer is broken, it is a loss to him, “(HR Tirmidhi).
In addition, the men should always do the 5 prayers at the mosque. Because for people who are lazy to pray in the mosque, by the Prophet is categorized to the class of hypocrites.
“Surely nothing is felt by a hypocrite, except to perform the Isha prayer and dawn prayer in the mosque …” (Bukhari Muslim).
Although only mentioned the prayer Isya and Dawn, but we should not underestimate other prayers. Because, if we observe today, it is the Ashar prayer is often has a little jamaah.
Then, the hypocrites are threatened with Hell. “Verily Allah will gather the hypocrites and the unbelievers in Hell” (Surah an-Nisa: 140).
3. Fasting only gets hungry and thirsty
“How many people fast but he does not get anything from his fast, except for hunger and thirst,” (Narrated by Ath Thobrani).
Some cases that cause the loss of fasting, among others: lie, ghibah and slander, pitted sheep, false oaths, and see aurat of the opposite sex with lust.
The people who fast in this state is still valid but is not rewarded for his fast.
4. Do not follow tarawih to finish
Sometimes we see someone who leaves tarawih prayer before witir prayer. The Prophet sallallaahu ‘alaihi wa sallam promises a virtue for those who follow tarawih to completion. The Prophet said:
“The one who prays tarawih follows the priest to completion, written for him the reward of all night prayers,” (Tirmidhi, Ibn Majah, and Ahmad).
For that let us always try to follow tarawih prayers in congregation to finish witir prayer.
5. Do not get used to reading the Qur’an
Reading the Qur’an is a highly recommended practice in both Ramadan and other months.
Inside HR. Tirmidhi, the Prophet said: “Whoever reads one letter from the Qur’an, then for him one good and one good is multiplied by ten (reward). I did not say Alif Laam Mim is one letter, but Alif one letter, Lam one letter and Mim one letter “.
So great reward of reading the Qur’an is, not to mention if done in the month of Ramadan, where every good deeds will be multiplied to infinity.
For that let us get used to reading Quran, at least in the month of Ramadan can finish 1 times reading Quran
6. Worse than last year
If the fasting of Ramadan this year is worse than last year, then surely we are suffering losses. Because of the lucky ones are those who today is better than yesterday. Therefore let us measure ourselves, whether the quality of our prayer this year better than last year, or actually decreased or even worse.[:]