Membina keluarga Islami adalah idaman setiap muslim dan
muslimah. Sehingga perlu diawali dengan proses yang baik dan tidak bertentangan
dengan syariat Islam. Salah satu proses awal untuk melangsungkan pernikahan
adalah melalui proses pinangan atau khitbah terlebih dahulu.
Seperti yang sudah ditulis dalam bagian 1, ada 6 cara
meminang yang diceritakan dalam hadits. Di tulisan ini akan dibahas sisanya. Cara-cara
tersebut yakni:
4. Meminang lewat pemimpin
atau tokoh masyarakat, atau tokoh terkemuka menawarkan pinangan kepada para
sahabatnya
Cara keempat ini pernah terjadi di zaman Rasulullah Saw. Hal
itu seperti yang diriwayatkan oleh Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi yang berkata, “Seorang
perempuan menghadap Rasulullah, lalu salah seorang sahabat berdiri seraya
berkata, “Wahai Rasulullah, jika engkau tidak menghendakinya maka nikahkanlah
aku dengannya.” Mendengar permintaan sahabat tersebut maka Rasulullah bersabda,
“Pergilah, aku telah menikahkanmu dengannya dengan mahar hafalan Al-Qur’an yang
ada padamu.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Harga Kurban Kambing Desaku Berqurban 2023 di Rumah Zakat
Dalam riwayat lain dari Uqbah bin Amir ra. berkata bahwa
Rasulullah berkata kepada seorang lelaki, “Bersediakah kamu jika aku nikahkan
dengan si fulanah?” Lelaki itu berkata, “Ya.” Lalu Rasulullah berkata kepada
perempuan tersebut, “Bersediakah kamu jika aku nikahkan dengan si Fulan?”
perempuan ini berkata, “Ya.” Kemudian Rasulullah menikahkan mereka.” (H.R. Abu
Dawud).
5. Menyampaikan
pinangan secara implisit (tidak langsung) saat perempuan masih dalam masa iddah
Maksudnya, seorang lelaki diperbolehkan menyampaikan
kata-kata “sindiran” yang isinya meminang kepada perempuan yang masih dalam
masa iddah. Hal tersebut ada da;am Q.S. Al-Baqarah ayat 235 berikut ini:
“Dan tidak ada dosa bagimu meminang perempuan-perempuan itu
dengan sindiran.”
Ibnu Abbas menafsirkan ayat tersebut dengan penjelasan bahwa
seorang lelaki boleh berkata kepada perempuan yang masih dalam masa iddah misalnya,
“Sesungguhnya aku ingin menikah dan aku sangat berharap jika dimudahkan mendapatkan
perempuan yang baik.” (H.R. Bukhari)
Baca Juga: Harga Kurban Sapi Desaku Berqurban 2023 di Rumah Zakat
6. Calon mempelai
perempuan menawarkan diri secara langsung kepada lelaki yang saleh
Cara ini berdasarkan pada riwayat dari Tsabit Al-Banani yang
berkata, “Ketika itu aku berbincang dengan Anas dan di sampingnya terdapat
putrinya. Anas berkata, ‘Pada suatu ketika, seorang perempuan menghadap kepada
Rasulullah Saw. yang menawarkan dirinya seraya berkata, ‘Wahai Rasulullah,
tidakkah engkau menghendaki diriku?’ Mendengar perkataan Anas tersebut maka
Putri Anas berkata, ‘Alangkah buruknya ia.’ Anas berkata, ‘Ia lebih baik darimu
karena ia menghendaki diri Rasulullah dengan menawarkan dirinya untuk beliau.’”
(H.R. Bukhari)