Terkadang sulit kita membedakan antara sayang anak dan memanjakan anak. Sayang anak itu harus, bahkan fitrah tapi memanjakan anak jika dilakukan terus-menerus justru bisa jadi bumerang buat mereka terutama masa depannya. Ayah atau ibu yang terlampau protektif, terlampau melayani dan terlampau ingin memfasilitasi semua kebutuhan anak yang seharusnya di usia dia mampu auto servis, alias mampu sendiri justru mereka tengah menjerumuskan karakter diri anak.
Waspadai gejala sayang anak yang justru merusak kemampuan mereka untuk survive di masa depan alias hilang kemampuan daya tahan hidup karena tak mampu menghadapi kesulitan.
Adversity Quotient (AQ) atau kemampuan untuk survive adalah sebuah indikator untuk melihat 3 hal penting dalam kehidupan manusia. Apakah 3 hal itu?
1. Kemampuan bertahan dalam penderitaan alias tahan derita. Tak sekedar mampu bertahan tapi dia tahu cara mengatasi situasi yang membuatnya menderita.
2. Keterampilan untuk menerima dan menyelesaikan setiap tantangan. Tantangan tak harus dicari, tapi jika dia tertantang maka tak sibuk melarikan diri. Generasi AQ yang tinggi akan siap menerima tantangan hidup dan berusaha menikmati untuk menyelesaikannya.
3. Ketabahan dalam menjalani hidup. Human Resilliance atau ketabahan manusia adalah faktor penting untuk bisa bertahan dalam kesulitan hidup. Bahwa hidup tak selamanya manis, kadang ada rasa asam bahkan pahit akan bisa dilampaui dengan jiwa yang tabah.
Selain kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang harus dimiliki oleh anak-anak kita sebagai generasi masa depan, maka orang tua terutama bagi mereka yang tinggal di kota-kota besar dengan segala fasilitas yang memungkinkan, sukses secara materi maupun karier dan dengan semua yang dimilikinya merasa mampu membeli segalanya hendaklah juga memperhatikan kecerdasan survival putra-putrinya.
Latih mereka untuk belajar ‘bertahan dalam badai’ sejak kecil tentunya dengan memperhatikan usia dan kemampuan perkembangan. Upaya ini dilakukan agar mereka terhindar dari ketergantungan orang lain. Jadi intinya dengan kecerdasan survival yang dimilikinya anak belajar dan berusaha menjalani kehidupan dengan enjoy karena tantangan hidup yang keras yang kelak dihadapinya justru merupakan cara memperoleh kebahagiaan dan kepuasan hidup.
Semoga bermanfaat.
Sumber: ummi-online.com