YOGYAKARTA. Pemerintah Indonesia mencatat lebih dari 8 juta anak Indonesia mengalami kekurangan gizi. Kurang gizi yang dialami anak-anak di bawah 2 tahun, biasanya menyebabkan anak akan mudah sakit. Selain itu, perkembangan tubuh anak hingga dewasa tidak optimal, kemampuan motorik rendah, produktivitas rendah, dan kemampuan daya saing juga rendah.
Sebagai upaya untuk mengurangi angka kekurangan gizi balita di Indonesia, RZ menyalurkan program Siaga Gizi Balita di Desa Argosari, Bantul. melalui Relawan Inspirasi pada hari Minggu (30/03).
“Alhamdulillah program penyaluran siaga gizi balita berjalan lancar, walaupun pemberian makanan tambahan untuk bulan ini hanya bisa diberikan kepada 3 balita di Desa Argosari” pungkas Tutik Rahayu selaku Relawan Inspirasi Bantul
Dalam aksi penyaluran kali ini, relawan inspirasi dibantu oleh 2 kader posyandu desa Argosari yang membantu mengelola dana dan menyiapkan bahan makanan yang bervariasi untuk dibagikan.***
Newsroom/Tutik Rahayu
YogyakartaYOGYAKARTA, Indonesia Health Minister, Nafisah Mboi, said that there are 8 million malnutrition toddlers in Indonesia. A toddler who sustains malnutrition especially before reaching 2 years old will be susceptible to diseases. More over, it can impair his/her body and brain growths.
To help mitigating toddler malnutrition number in Indonesia, RZ launches Siaga Gizi Balita (Nutrition Awareness for Toddlers) program. Sunday (30/3), Yogyakarta RZ office via its Inspiration Volunteers distributes SGB program to Argosari village, Bantul.
“Alhamdulillah, the distribution of SGB program runs smoothly, this month we have distributed SGB to 3 toddlers in Argosari,” Rahayu, one of volunteers, said.
In the process of distribution, RZ was supported by 2 posyandu cadres from Argosari.
Newsroom/Tutik Rahayu
Yogyakarta