[:ID]BANDUNG. Untuk ke-12 kalinya laporan keuangan Rumah Zakat memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) secara berturut-turut. Di tahun 2017, laporan keuangan Rumah Zakat kembali mendapat opini WTP dari Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradireja, Suhartono. WTP adalah opini tertinggi dalam audit laporan keuangan yang menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
“Sesuai dengan UU No. 23 tahun 2011 bahwa Lembaga Amil Zakat harus diaudit, maka opini WTP ini adalah bentuk transparansi pengelolaan dana umat yang diamanahkan kepada kami,” ujar CEO Rumah Zakat, Nur Efendi. “Alhamdulillah, pada laporan keuangan tahun 2017 ini, Rumah Zakat kembali mendapat opini WTP yang ke-12 kali,” tambahnya.
Sepanjang tahun 2017, Rumah Zakat telah mengelola dana ZIS para donatur dengan berbagai program pemberdayaan yang terdapat di 1.056 Desa Berdaya yang tersebar di 172 Kota/Kabupaten dan 21 provinsi di Indonesia. Jumlah penerima manfaat di tahun 2017 mencapai 1.621.982 orang, yang mendapatkan layanan program di bidang Kesehatan (Senyum Sehat), Pendidikan (Senyum Juara), Ekonomi (Senyum Mandiri), dan Lingkungan (Senyum Lestari). Seluruh program ini direalisasikan menjadi total 5.667.164 jumlah layanan bagi masyarakat di tahun 2017.
“Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Indonesia, per September 2017, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 26,58 juta orang (10,12 %). Dengan pengelolaan dana zakat yang produktif, kami berharap dapat membantu pemerintah dalam usaha pengentasan kemiskinan di Indonesia,” ungkap Nur.
Rumah Zakat membukukan lebih dari 217.000 donatur berdonasi di tahun 2017 lalu, dengan porsi 38 persen donasi dilakukan di Bulan Ramadhan saja.
“Yang lebih istimewa, 15 persen donasi cashless tahun 2017 dilakukan melalui platform SharingHappiness.org. Ini merupakan platform donasi crowd funding yang diluncurkan oleh Rumah Zakat pada Februari 2016 lalu,” kata Nur.
Program Istimewa: Ramadhan Berdaya 1439H
Khusus di Bulan Ramadhan 1439 Hijriah ini, Rumah Zakat telah mempersiapkan sejumlah program istimewa sebagai bagian pemberdayaan masyarakat di Desa Berdaya. Dengan tajuk utama Ramadhan Berdaya, Rumah Zakat memiliki target untuk mendistribusikan program 124.000 paket Berbagi Buka Puasa, 14.300 paket Kado Lebaran Yatim, 6.200 Bingkisan Lebaran Keluarga, 8.850 paket Syiar Quran dan 300 penerima manfaat program Janda Berdaya di Desa Berdaya binaan Rumah Zakat yang hingga April 2018 ini berjumlah 1.118 desa yang tersebar di 191 kota/kabupaten dari Aceh sampai Papua.
“Tujuan program Ramadhan Berdaya ini adalah untuk memberikan kebahagiaan bagi para penerima manfaat yang ada di Desa Berdaya. Semoga program ini dapat menjadi penyemangat bagi mereka dalam upaya menjadi mandiri dan berdaya melalui intervensi dari program-program Rumah Zakat.
Target 2018, Membina 1.234 Desa Berdaya
Desa Berdaya adalah proses pemberdayaan wilayah berdasarkan pemetaan potensi lokal di bidang ekonomi, kesehatan, lingkungan, dan pendidikan. Tujuan pembinaan Desa Berdaya adalah untuk memperbaiki kualitas hidup individu dan komunitas masyarakat. Di tahun 2018, Rumah Zakat berkomitmen untuk membina 1.234 Desa Berdaya yang tersebar di 34 Provinsi.
“Untuk merealisasikan ini, kami harus bermitra dengan berbagai stakeholder lokal hingga nasional. Alhamdulillah kini Rumah Zakat pun telah berkolaborasi dengan tiga kementerian Republik Indonesia,” ujar Nur.
Newsroom
Ria Arianti / Lailatul Istikhomah [:en]BANDUNG. For the 12th time the financial statements of Rumah Zakat get Unqualified Opinion (WTP) in a row. In 2017, the financial statements of Rumah Zakat get a Unqualified Opinion from Public Accounting Firm Kanaka Puradireja, Suhartono. Unqualified Opinion is the highest opinion in the audit of financial statements which states that the financial statements present fairly, in all material respects, financial position, financial performance and cash flow in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.
“In accordance with Act No. 23 of 2011 that the Amil Zakat Institution must be audited, the opinion of this PAP is a form of transparency of the management of the fund of the people that is mandated to us,” said Rumah Zakat’s CEO, Nur Efendi. “Alhamdulillah, in 2017 financial statements, Rumah Zakat again get the 12th WTP opinion,” he added.
Throughout 2017, Rumah Zakat has been managing ZIS funds from donators with various empowerment programs located in 1,056 Berdaya Villages spread over 172 Kota / Kabupaten and 21 provinces in Indonesia. The number of beneficiaries in 2017 reached 1,621,982 people, who received program services in the field of Health (Senyum Sehat), Education (Senyum Juara), Economics (Senyum Mandiri), and Environment (Senyum Lestari). The entire program is realized to a total of 5,667,164 total services for the community in 2017.
“Based on data from the Indonesian Central Bureau of Statistics, as of September 2017, the number of poor people in Indonesia reached 26.58 million people (10.12%). With the management of productive zakat funds, we hope to assist the government in alleviating poverty in Indonesia, “said Nur.
Rumah Zakat booked more than 217,000 donators donating in 2017, with 38 percent donation in Ramadhan only.
“More specifically, 15 percent of cashless donations in 2017 are made through the SharingHappiness.org platform, a platform for crowd funding donations launched by Rumah Zakat in February 2016,” Nur said.
Special Program: Empowered Ramadhan 1439H
Especially in the month of Ramadan 1439 Hijriah, Rumah Zakat has prepared a number of special programs as part of community empowerment in Empowered Village. With the headline of Ramadhan Berdaya, Rumah Zakat has a target to distribute 124,000 packages of Ifthar, 14,300 Eid Gift for Orphan, 6,200 Family Eid packages, 8,850 packages of Syiar Quran Shiva and 300 beneficiaries of Empowered Widow program in Rumahaan Zakat Empowered Village which until April 2018 numbered 1111 villages spread over 191 cities / districts from Aceh to Papua.
“The aim of this Ramadan program is to give happiness to the beneficiaries in Empowered Village. Hopefully this program can be an encouragement for them in the effort to become independent and empowered through the intervention of Rumah Zakat.
Target 2018, Build 1,234 Empowerment Villages
Empowered Village is a process of regional empowerment based on the mapping of local potentials in the economic, health, environmental, and education sectors. The purpose of developing the village of Berdaya is to improve the quality of life of individuals and communities. In 2018, Rumah Zakat is committed to fostering 1,234 Empowered villages spread over 34 Provinces.
“To realize this, we have to partner with various local stakeholders to the national Alhamdulillah now Rumah Zakat has also collaborated with three ministries of the Republic of Indonesia,” said Nur.
Newsroom
Ria Arianti / Lailatul Istikhomah [:]