[:ID]LOMBOK. Puluhan ribu pengungsi gempa di “Gumi Tioq Tata Tunaq” Lombok Utara kini bisa sedikit tersenyum. Sebagian dari mereka sebentar lagi tak harus tinggal di tenda lagi, sebab lembaga Rumah Zakat telah memulai mendirikan shelter atau rumah sementara, yang terintegrasi dengan pelayanan umum. Hal ini terungkap dalam konfrensi pers yang digelar di Pendopo Bupati Lombok Utara, Senin (20/8).
“Kita akan ikut berkontribusi untuk membangun hunian sementara atau shelter. Nanti ribuan KK bisa masuk di situ,” ungkap CEO Rumah Zakat, Nur Effendi.
Dikatakan, terdapat 100 shelter yang akan dibangun di Kecamatan
Pemenang pada lahan milik pemerintah daerah seluas 1 hektar. Nantinya di lingkungan tersebut juga akan dilengkapi sekolah darurat, pos relawan terpadu, dapur umum, dan layanan medis yang terintegrasi bagi para pengungsi.
“Kita pikirkan konsumsi untuk balita dan lansia, karena ini memang
membutuhkan penanganan khusus. Apalagi musim hujan sudah mulai tiba,” jelasnya.
Menurutnya, Rumah Zakat dari awal bencana gempa bumi mengguncang telah bergerak membantu mengevakuasi korban tertimbun reruntuhan, mendistribusikan logistik, hingga hari ini merencanakan proses recovery bersama pemerintah setempat.
Pihaknya menerangkan, situasi para pengungsi bersifat continue yang
diprediksi hingga beberapa tahun mendatang. Karena itu pihaknya
berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang paling krusial, yakni
menyangkut konsumsi.
“Sejak awal kita ikut bersama turun langsung membantu hingga
menyediakan pos 31 titik. Rumah Zakat juga akan mengoptimalkan 100 ribu paket siaga pangan karena ini bersifat continue,” katanya.
“Khusus recovery ada 6 program, diantaranya membangun shelter,
menyiapkan dapur umum, menyediakan layanan kesehatan, sekolah
darurat, membangun kembali tempat ibadah, dan terakhir pemberdayaan ekonomi masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Lombok Utara H. Najmul Akhyar menyampaikan bahwa bantuan yang datang dari lembaga Rumah Zakat hingga relawan, merupakan kekuatan bagi masyarakat. Ia tak menampik jika pemkab tidak dapat melaksanakan proses recovery sendiri dan mesti melibatkan banyak pihak.
“90 persen Lombok Utara terdampak gempa dan ada 213 ribu orang jumlah pengungsi. Mulai dari Bupati sampai masyarakatnya, semua berada di tenda. Tapi kita mulai siap melakukan proses pemulihan ekonomi masyarakat. Maka, mari apa yang bisa dilakukan, ayo dilakukan bersama-sama,” tandasnya.
Newsroom: kicknews.today[:]