CIMAHI. Peristiwa Bandung lautan Api yang terjadi 24 Maret 1946 ternyata memberi arti tersendiri bagi siswa SD Juara Cimahi binaan Rumah Zakat. Hal ini ditandai ketika seluruh siswa dan guru SD Juara Cimahi berkumpul di lapangan untuk melakukan upacara, Senin (26/3). Upacara kali ini sedkiti berbeda dengan upacara sebelumnya karena pada hari ini sekolah sedang memperingati peristiwa “Bandung Lautan Api”.
Kemudian terdengar sebuah puisi yang dibacakan oleh Farida, siswa kelas 3 yang kontan membuat takjub siswa dan para guru. Pasalnya, baru kali ini upacara diiisi dengan pembacaan puisi. Sesekali tampak kekaguman dari para siswa yang lain ketika Farida membacakan puisi yang bertajuk “Semangat Bandung Lautan Api”. Usai pembacaan puisi, para siswa dan guru pun bertepuk tangan menyaksikan keberanian Farida karena tidak mudah bagi siswa yang lain untuk berani membacakan puisi itu.
Apalagi dihadapan peserta yang lain, dan dalam hari spesial yaitu hari kisah heroik “Bandung Lautan Api”. Ketika ditanya kesannya membacakan puisi tersebut dihadapan guru dan teman-teman yang lain, Farida menjawab, saya bangga bisa membacakan puisi tentang “Bandung Lautan Api” ini. Sebab saya jadi tahu sejarahnya kisah perjuangan pahlawan kita terdahulu membela Kota Bandung ini. Sehingga sekarang pun saya harus semakin rajin belajar dan aktif mengikuti bebrbagai kegiatan di sekolah agar bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa.
Kegiatan pemaknaan peristiwa Bandung lautan api dilanjutkan dengan mendengarkan kisah sejarah peristiwa ini dari ibu guru, sehingga kontan para siswa menjadi kagum dengan semangat para pahlawan Bandung seperti Mochamad Toha dan Mochamad Ramdhan yang rela mengorbankan dirinya demi mempertahankan negeri tercinta dari penjajah. Karena selama ini yang mereka tahu, kedua tokoh tadi adalah nama jalan di kota Bandung, namun kini mereka tahu jika keduanya adalah tokoh pahlawah dari Bandung.
Sebagai bentuk semangat dan apresiasi siswa terhadap peristiwa “Bandung Lautan Api”, para siswa kemudian menuliskan 100 puisi untuk Kota Bandung yang tercinta di selembar kertas warna. Kegiatan ini melibatkan lebih dari seratus siswa yang merupakan siswa kelas 2 hingga kelas 6. Diantara isi puisi tersebut berbunyi”
Bandung…
Janganlah engkau dikuasai penjajah
Kau menjadi lautan api
Ada api dimana-mana
Semangatlah…
Aku akan mendo’akanmu
Sebagian dari lembaran puisi yang telah ditulis para siswa kemudian disusun menjadi gambar (siluet) Gedung Sate Bandung. Hal ini karena Gedung Sate merupakan simbol Jawa barat dan berada tepat di Kota Bandung. “Menurut Kepala SD Juara Cimahi, kegiatan pemaknaan peristiwa ‘Bandung Lautan Api’ ini dimaksudkan agar para siswa dapat lebih mengenal sejarah bangsanya khususnya Kota Bandung kemudian memiliki semangat dalam belajar sehingga mereka dapat berkontribusi dalam membangun negeri ini kelak,” ungkapnya.***
Newsroom/Ivan Supangat
Cimahi