[:ID]10 PERKARA REZEKI[:en]10 MATTERS ABOUT SUSTENANCE[:]

oleh | Agu 29, 2016 | Inspirasi

[:ID]berbagi-rezeki-ilustrasi-_160526145715-405Oleh: Imam Nawawi

Perkara yang paling dibutuhkan oleh umat manusia sepanjang hayat dalam menjalani kehidupan dunia ini adalah rezeki. Ibn al-Jauzi berkata, di dalam Alquran rezeki itu mencakup sepuluh hal.

Pertama, adalah pemberian (QS al-Baqarah: 3).
Kedua, makanan (QS al-Baqarah: 25).
Ketiga, berupa makan siang dan makan malam (QS Maryam: 62).
Keempat, mengenai hujan (QS al-Jatsiyah: 5).
Kelima, mengenai nafkah (QS al-Baqarah: 233).
Keenam, buah-buahan (QS Ali Imran: 37).
Ketujuh, berarti pahala (QS al-Mu’min: 40).
Kedelapan, berarti ‘surga’ (QS Thaaha: 131).
Kesembilan, tanaman dan binatang ternak (QS Yunus: 59).
Kesepuluh, berarti ‘syukur’ alias balasan (QS al-Waqi’ah: 82).

Jika ditelisik lebih dalam, mungkin kaitan masalah rezeki di dalam Alquran akan lebih dari sepuluh hal. Namun, dari sini kita bisa memahami dengan jelas bahwa benar Allah sebaik-baik pemberi rezeki (QS al-Jumu’ah [62]: 11).

Karena dimensi, cakupan, dan sisi rezeki yang begitu luas, jelas tidak mungkin ada sosok manusia yang mampu mengurus masalah rezeki ini. Hanya Allah yang bisa mengatur dan karena itu menjamin rezeki dari setiap makhluk yang diciptakan-Nya.

Oleh karena itu, sangatlah tidak masuk akal jika ada orang yang dalam hidupnya dilanda kerisauan luar biasa mengenai rezeki hidupnya, sehingga atas nama mencari rezeki menistakan diri dalam kezaliman dan kejahiliyahan. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya rezeki itu akan dicari oleh seorang hamba sebagaimana ia dicari oleh ajalnya.” (HR Ibn Hibban).

Namun, tidak berarti umat Islam boleh atau dibenarkan berpangku tangan. Sebab, Rasulullah dan para sahabat bukanlah sosok manusia yang menyandarkan rezekinya dengan cara pasif. Justru sebaliknya, sangat proaktif. Rasulullah SAW bersabda, “Berusaha keraslah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan minta tolonglah kepada Allah, jangan bersikap lemah.” (HR Muslim).

Dan, seperti direkam sejarah, para sahabat Nabi Muhammad ada yang bekerja dengan berkebun, berdagang, dan beternak. Mereka yang berdagang ada yang mengarungi daratan dan lautan menuju satu negeri ke negeri lainnya. Ada mental kerja keras untuk mendapatkan rezeki. Mental inilah yang Rasulullah cintai, sehingga suatu waktu Rasulullah mencium tangan seorang Muslim yang menjemput rezekinya dengan membelah batu.

Dalam hal ini patut kita renungkan syair yang digubah oleh Jalaluddin Rumi. “Benar. Jika tawakal menuntut dalilnya, maka bekerja adalah sunah Nabi-Nya. Bersyukur dan beramal dalam tawakal secara imbang agar kau jadi kekasih Tuhan. Telah berseru Nabi dan Rasul-Nya; Ikatlah unta, lalu pasrahkan kepada-Nya. Aku dengar pula berita: Gerakan si pekerja dicintai Tuhannya. Maka janganlah tawakal membuatmu kendur mencari bekal.”

Dengan demikian, mari mulai lembaran baru dalam hal rezeki. Jangan pernah risau soal kuantitas rezeki yang kita terima. Tetapi, risaulah tentang apakah halal atau haram rezeki yang kita cari. Sebab, semua orang tahu bahwa rezeki harus dijemput dengan berpeluh lelah. Maka, sangat sayang jika tidak berujung berkah dan berbuah janNAH.

Sumber: republika.co.id
[:en]berbagi-rezeki-ilustrasi-_160526145715-405By: Imam Nawawi

The thing most needed by mankind for life in this world to live a life is sustenance. Ibn al-Jawzi said in the Holy Quran that provision includes ten items.
First, is the provision (Surah al-Baqarah: 3).
Second, the food (Surah al-Baqara: 25).
Third, in the form of lunch and dinner (Surah Maryam: 62).
Fourth, the rain (Surah al-Jatsiyah: 5).
Fifth, the sustenance (Surah al-Baqarah: 233).
Sixth, fruits (Surah Ali Imran: 37).
Seventh, the reward (Surah al-Mu’min: 40).
Eighth, ‘heaven’ (Surah Thaaha: 131).
Ninth, crops and livestock (Surah Yunus: 59).
Tenth, ‘gratefull’ alias reply (Surah al-Waqi’ah: 82)
If we investigate it further, the problem of sustenance in the Qur’an will be more than ten things. However, from here we can understand clearly that the true Allah is the best giver of sustenance (Surah al-Jumu’ah [62]: 11).

Because the dimensions, scope, and the provision is so broad, it is clear there can be no human figure who is able to take care of sustenance. Only Allah can set and therefore guarantee the sustenance of any of His created beings.

Therefore, it makes no sense if there are people in his life ravaged outstanding concerns regarding the sustenance of life, so that in the name of seeking sustenance debasing themselves in tyranny and ignorance. Prophet Muhammad said, “Indeed sustenance that will be searched by a man as he is wanted by his death.” (Ibn Hibban).

However, it does not mean that Muslims should sit back or justified. Therefore, the Prophet and his companions are not human figure leaning sustenance in a passive way. On the contrary, they are very proactive. Rasulullah SAW said, “Strive to get what is beneficial to you and ask to Allah, do not be weak.” (Muslim).

And, as recorded in the history, the companions of the Prophet Muhammad, working with the gardening, trade, and raise livestock. Those who trade sails the oceans to the land and one country to another. There is hard work mental to obtain sustenance. Mental is the Messenger of love, so that a time Prophet kissing the hand of a Muslim who picked his food by splitting a rock.

In this case we should contemplate poem composed by Jalaluddin Rumi. “It is Correct. If tawakkal demanded their argument, then the work is the Sunnah of His Prophet. Grateful and deed in trust in the draw so that you become a lover of God. Cried the Prophet and His Messenger; Tie the camel, then leave it to Him. I also heard the news: the movement of workers loved his Lord. Do not make your tawakkal makes make you sagging in finding your sustenance. ”

Thus, let’s start a new chapter in terms of sustenance. Never worry about quantity of sustenance we receive. But worry about whether lawful or unlawful sustenance that we seek. Because, everyone knows that the provision should be picked up by the sweat of tired. Thus, it is a pity if not end with blessings and fruitful of Jannah.

Source: republika.co.id[:]

Kalkulator Zakat

Hitung zakat Anda secara akurat dengan kalkulator zakat kami

Donatur Care

Silakan cek riwayat donasi Anda disini

Link Terkait