Zakat fitrah dan fidyah, identik dengan bulan suci Ramadhan. Mengingat beberapa hari lagi umat muslim akan bertemu dengan bulan Ramadhan, penting untuk ketahui apa itu perbedaan antara zakat fitrah dan fidyah.
Zakat fitrah dan fidyah terkesan serupa namun, memiliki maksud yang berbeda. Agar tidak salah dan menambah wawasan, yuk simak perbedaan zakat fitrah dan fidyah berikut ini.
Zakat Fidyah: Pengertian, Syarat dan Waktu Membayarnya
Zakat Fidyah
Zakat fidyah secara bahasa mempunyai arti ‘Tebusan’. Dalam syariat Islam, zakat fidyah diwajibkan bagi umat muslim yang meninggalkan kewajiban atau melakukan hal yang dilarang dalam agama.
Syekh Ahmad bim Muhammad Abu Al-Hasan Al-Mahamili, kelompokkan zakat fidyah menjadi tiga bagian yakni:
– Fidyah dam (menyembelih binatang)
– Fidyah senilai satu mud
– Fidyah senilai dua mud
Siapa yang Wajib Bayar zakat Fidyah
– Orang tua yang tidak sanggup melaksanakan puasa Ramadhan
– Orang yang mengalami sakit parah
– Ibu hamil dan menyusui
Sementara itu, orang yang sakit hingga meninggal dan masih memiliki hutang puasa, maka tidak wajib bayar zakat fidyah.
Adapun, bagi orang yang sehat dan tidak ada uzur tertentu namun meninggal dengan memiliki hutang puasa, maka wajib membayar fidyah.
Zakat Fitrah
Berbeda dengan zakat fitrah, zakat ini wajib dibayar oleh setiap muslim di waktu Ramadhan hingga menjelang idul fitri. Membayarnya di awal Ramadhan lebih baik, agar dana zakat bisa segera disalurkan kepada yang berhak menerima.
Bacaan Niat Membayar dan Menerima Zakat Fitrah
Kemudian, ketentuan zakat fitrah yaitu:
– Memiliki kelebihan rezeki
– Islam
– Hidup selama bulan Ramadhan
Biasanya di setiap masjid akan membuka pembayaran zakat fitrah selama bulan Ramadhan.
Rumah zakat merupakan lembaga mengelola dana infaq, sedekah, termasuk juga zakat. Pembayaran bisa dilakukan secara online melalui bayar zakat online.