Bukannya tidak mau, hanya saja mereka tidak mampu

Nikmat sederhana yang terkadang kita lupa adalah, bisa berbuka dengan leluasa, berburu takjil kemana saja, ingin ini ingin itu semua ada, tapi sudahkah syukur selalu membasahi lisan kita?

Coba lihat saudara muslim di sekitaran, masih banyak dari mereka yang menginginkan itu semua, bisa merasakan buka bersama, berburu menu-menu takjil, atau bahkan sekedar berbuka puasa tanpa harus khawatir dengan nasib ia esok lusa.Apalagi usia anak-anak, masa dimana momentum menunggu buka puasa menjadi hal yang sangat mengasyikan, istilahnya "ngabuburit", berbondong-bondong dengan teman berbekal uang disaku mencari berbagai menu takjil yang ada. 

Sayangnya, banyak adik-adik yatim dan dari keluarga prasejahtera tak bisa merasakan kebahagiaan itu, yaa Allah sekedar membayangkan pun sedih hati rasanya.

Mereka jelas menginginkan hal itu, bisa merasakan asyiknya waktu menuju buka puasa, dan buka bersama teman-teman sebayanya.

Rumah Zakat bersama program "Traktir Bukber Yatim dan Dhuafa" mengajak sahabat untuk bisa berbagi kebahagiaan dengan adik yatim dan adik-adik dari keluarga prasejahtera, biarkan mereka ikut merasakan menyenangkannya buka bersama seperti anak-anak lainnya. 

"Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini," lalu beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengahnya serta merenggangkan keduanya." (HR. Bukhari No. 5304)

Mereka bahagia, kita pun sama, mau coba? 

Klik "Tunaikan Sekarang" yuk! Untuk traktir bukber yatim dan dhuafa