Infak Siaga Pangan Palestina
Infak Siaga Pangan Palestina

Rp33.457.000 terkumpul dari 211 donatur

Rp

Minimal transaksi Rp50.000

SEDEKAH PANGAN UNTUK PALESTINA DAN INDONESIA TIMUR

Genosida Israel ke Gaza, Palestina, benar-benar membuat pilu warga yang tinggal di wilayah itu. Kelaparan akibat blokade Israel membuat warga Gaza terpaksa membuat makanan dari bahan pakan hewan ternak. Kini ada 1,5 juta orang di Palestina yang membutuhkan makanan untuk bertahan hidup

Dilansir Anadolu Agency dan BBC, Minggu (3/3/2024), salah satu warga Gaza, Abu Qusay Abu Nasser (44) bercerita dirinya dan keluarganya menderita kelaparan hebat karena kekurangan makanan di rumah mereka di Gaza utara. Anak-anaknya kadang sampai menjerit-jerit saat terbangun dari tidur akibat kelaparan.

Tak hanya di Palestina, Ancaman kekurangan makanan juga terjadi di wilayah Indonesia timur salah satunya Papua, Berdasarkan data BPS, saat ini Papua menduduki peringkat pertama provinsi termiskin. Angka kemiskinan di Bumi Cendrawasih mencapai 26,03%. Mayoritas warga di pedalaman papua, berkebun, dan mencari makanan di hutan kadang merekapun sering melakukan barter supaya dapat makanan pokok seperti beras, telur atau mie instan

Rumah Zakat menginisiasi program Siaga Pangan yang akan dikirimkan ke Indonesia Timur dan Palestina, siaga pangan dapat di manfaatkan dalam keadaan darurat. Bisa menjadi solusi dalam memenuhi ketersediaan pangan, kebutuhan energi, pemenuhan gizi untuk masyarakat yang terdampak bencana,konflik kemanusiaan dan daerah rawan pangan.

Dana yang terkumpul akan disalurkan dalam bentuk makanan siap saji kemasan kaleng berupa kornet dan rendang dari olahan daging sapi dan kambing yang akan disalurkan kepada saudara-saudara kita di wilayah Indonesia Timur dan di Palestina Kemasan kaleng Siaga Pangan mengefektifkan proses distribusi ke berbagai wilayah, serta menjadikannya mudah dikonsumsi oleh penerima manfaat.

Dengan Infak Siaga Pangan, yuk kita hadirkan lebih banyak cadangan makanan untuk bisa dengan mudah didistibusikan ke lokasi-lokasi konflik kemanusiaan dan rawan pangan dan bencana.

Info Terbaru

Belum ada informasi terbaru untuk program ini.

Donatur

Program Terkait