Patungan Renovasi Rumah Layak Huni Untuk Keluarga Prasejahtera,

Apa yang menghalangi kita untuk bersyukur setiap waktunya? 

Ketika kita ingat, bahwa tidak semua orang punya keleluasaan dalam kehidupan, masih banyak mereka yang terpaksa akrab dengan keterbatasan dan kekurangan. 

Sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari, tidak punya hunian layak, terpaksa tinggal dan hidup di bawah naungan rumah yang menghawatirkan keadaannya. 

Seperti bapak Imin misalnya, seorang tulang punggung keluarga berusia 71 tahun. Di usia senjanya bapak Imin masih harus bekerja keras memenuhi kebutuhan keluarga, bekerja sebagai kuli tani dengan penghasilan sekitar Rp. 50.000 perhari. 

Tanggungan 4 orang termasuk dirinya, anak, dan cucunya yang masih usia sekolah, tinggal di sebuah rumah peninggalan orangtua dengan kondisi alakadar bahkan jauh dari kata baik, tidak ada fasilitas yang memadai, seperti kamar mandi pun terpaksa berbagi ruang dengan orang lain, tidak memiliki privasi, yaa Allah.  

Dulu pak Imin sempat punya rumah sendiri, namun karena kondisi rumah miliknya pun tidak jauh beda, bahkan sangat mengkhawatirkan, miring dan rapuh sehingga terpaksa dirobohkan oleh warga setempat sebab khawatir akan menimpa pak Imin dan keluarganya.

Pak Imin sangat ingin memiliki hunian layak untuk dirinya dan keluarga bernaung, berkumpul, istirahat, dan beribadah bersama.

Sayangnya dengan penghasilan yang dimilikinya, jelas bukan hal yang mudah, jangankan untuk membangun rumah, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja susah payah. 

Wujudkan mimpi pak Imin dan keluarga prasejahtera lainnya sama-sama yuk sahabat! Patungan bangun rumah layak huni untuk mereka, lewat sedekah terbaik kita.

"Barangsiapa yang membantu kebutuhan saudaranya, maka Allah akan membantu kebutuhannya." (HR. Bukhari: 2442 dan Muslim: 2580)

Semoga manfaatnya mereka dapat, begitupun manfaatnya turun untuk kita secara berlipat, in syaa Allah. 

Klik "Tunaikan Sekarang" untuk Patungan Removasi Rumah Layak Huni Untuk Keluarga Prasejahtera