Ratusan orang tewas dan ribuan terluka dalam serangan Israel di Lebanon

Jumlah korban jiwa akibat serangan Israel di Lebanon selatan sejak Senin (23/09) terus bertambah. Sedikitnya 558 orang tewas, termasuk 50 anak-anak dan 1.835 orang terluka dalam serangan yang diklaim sebagai yang paling mematikan sejak akhir perang saudara pada 1990.

Ribuan keluarga juga telah meninggalkan rumah mereka di Lebanon selatan, dengan banyak keluarga memenuhi jalanan dan terjebak dalam kemacetan di Beirut.

Serangan lintas batas antara Israel berlanjut pada Selasa (24/09) dengan sekolah-sekolah di Israel dan Lebanon ditutup dan sejumlah warga Lebanon mengungsi.

Serangan di kedua sisi perbatasan memanas, dan kekhawatiran akan konflik regional yang besar telah meningkat.

Menteri Kesehatan Lebanon Firass Abiad mengatakan 1.835 orang terluka dalam serangan Israel, seraya menambahkan bahwa staf medis bekerja keras untuk merawat semua pasien.

Dalam konferensi pers, ia memberi tahu wartawan bahwa sektor kesehatan membutuhkan dukungan dan ia berharap apa yang akan terjadi tidak lebih buruk.

Abiad mengatakan empat paramedis tewas pada Senin (23/09) ketika ambulans dan klinik terkena serangan Israel.

Menteri Kesehatan Lebanon Firass Abiad mengatakan ribuan keluarga juga telah mengungsi akibat serangan tersebut.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) António Guterres menyatakan kekhawatirannya atas ketegangan yang meningkat dan mengatakan ia tidak ingin Lebanon bernasib sama seperti Gaza.

Kepala urusan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan eskalasi tersebut sangat berbahaya dan mengkhawatirkan, seraya menambahkan kita hampir berada dalam perang besar-besaran.

Sahabat, yuk kita sama-sama bantu warga terdampak serangan di Lebanon dengan sedekah terbaik kita. Semoga bisa meringankan kesulitan yang mereka alami dan menjadi jalan kebaikan untuk kita semua.