Namanya Bapak Iskandar, guru honorer usia 55 tahun, warga Dusun Kebun, Desa Gulukmanjung, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura. Sudah lebih dari 20 tahun Bapak Iskandar menjadi guru honorer di salah satu sekolah di dusun tersebut. Beliau adalah guru pelajaran agama Islam.

Bapak Iskandar mendapatkan honor tujuh puluh lima ribu per bulan. Dalam kunjungan kami, Bapak Iskandar menuturkan sembari tertawa kecil, Alhamdulillah dapat honor tujuh puluh lima ribu rupiah per bulan, itu pun isinya uang seribuan, dua ribuan, kebanyakan lembaran pecahan kecil yang sudah lusuh.

Tidak hanya beliau, masih banyak guru-guru honorer lain di dusun-dusun pedesaan di Madura hanya mendapatkan honor sangat minim, bahkan untuk mengganti biaya bensin pun tidak cukup. Namun, mereka tetap semangat mengajar dan mendidik calon penerus bangsa.

Menjelang Hari Guru Nasional, kami mengajak kepedulian para donatur untuk menggembirakan para guru honorer dengan Kado Cinta Guru Honorer. Kado ini nantinya akan berupa bingkisan dan uang santunan. Diharapkan dengan bantuan ini bisa meringankan beban para guru honorer dan bisa menyemangati mereka untuk terus berjuang dalam mendidik anak-anak Indonesia.