Hidup serba kekurangan di zaman serba berkembang, bagaimana nasib mereka?

Sahabat, masih ingat dengan kakek Umra Mualing? Sosok orangtua yang penuh kegigihan meski di usia yang tak lagi muda. Hidup di tengah keterbatasan, memaksanya terus banting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga di masa senjanya.

Hal yang sama terjadi pada saudara kita lainnya, sulitnya mengais rezeki harus mereka rasakan setiap hari. Sumber penghasilan utama mereka yang mungkin hanya cukup untuk satu kali makan saja, akhirnya tidak mampu memenuhi kebutuhan lainnya.

Belum lagi dengan mereka yang mungkin di uji dengan kehilangan, sebelumnya hidup berkecukupan, kini harus merasakan sulitnya hanya untuk mencari makan.

Seperti mereka, para korban yang terdampak kebakaran Kemayoran beberapa waktu lalu, tak pernah disangka sebelumnya dalam waktu semalam harta benda mereka habis tak bersisa.

Semua serba terbatas! Kehilangan rumah memaksa mereka untuk mengungsi tidur berdesakan di tenda, tanpa alas dan selimut yang nyaman, mereka kedinginan. Tidak tersedianya makanan yang cukup, jangankan cemilan, untuk makan pun mereka kebingungan, siapa sangka tak sedikit dari mereka yang harus tidur dengan perut kelaparan.

Sedihnya, Ramadhan sebentar lagi hadir, bagaimana kabar mereka nanti? Sedang kondisi masih belum membaik. Harapan mereka hanya satu, Allah kirimkan bantuan lewat tangan hamba-Nya.

Ambil kesempatan ini yuk sahabat! Menjadi hamba perantara perpanjangan tangan Allah untuk membantu sesama.

Bersama Keluarga Prasejahtera dan Korban terdampak bencana, kita persiapkan bulan Ramadhan yang bahagia. Berkurang juga sedikit beban mereka, lewat kiriman bantuan kita dengan program Infak Sembako Keluarga.

Klik “Tunaikan Sekarang" untuk kirim Infak Sembako Keluarga dhuafa.